Pemerintah punya berbagai macam pilihan solusi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di Puncak, Jawa Barat. Sebab, Puncak masih menjadi destinasi wisata favorit, terutama bagi warga Jabodetabek.
Diharapkan, ke depan kawasan Puncak, Jawa Barat, tak hanya dipenuhi oleh kendaraan pribadi. Lebih dari itu, transportasi umum harus dibenahi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk jangka panjang, pihaknya juga merencanakan pembenahan sistem transportasi. Penggunaan bus hingga penyediaan lokasi park and ride untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum di Puncak, Jawa Barat, akan disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bus itu bisa untuk masyarakat yang harganya murah, juga bisa dibuat bus yang mewah. Bahkan kita menyarankan hotel-hotel itu juga memiliki bus agar pengunjung itu tidak menggunakan mobil menuju tempat-tempat itu," kata Budi dalam Webinar "Puncak, Mengapa Diminati Meski Macet Menanti", Selasa (29/12/2020).
Budi juga menyinggung soal kemungkinan Puncak bisa diterapkan autonomous rapid transit (ART) atau kereta tanpa rel.
"Kita berpikir bahwa, bila mungkin kita membuat ART, Autonomous Rapid Transit, suatu kereta dengan menggunakan ban bukan metal, sehingga kapasitasnya besar," kata Budi.
![]() |
Mengutip CNBC Indonesia, ART ini akan dikembangkan di Indonesia. Wilayah percontohan pertama dilakukan di Bali.
ART merupakan salah satu teknologi sarana kereta yang baru dikenalkan dan diuji coba oleh CRRC Zhuzhou China, 8 Mei 2018. ART melaju di jalan raya dengan jalur bertanda khusus. ART yang lebih mirip seperti tram namun menggunakan roda karet dan digerakkan dengan tenaga listrik.
Pada 18 Mei 2018, Direksi PT KAI berkesempatan menjajal ART. Setelah kunjungan itu, ada kerja sama antara KAI dengan CRRC Zhuzhou China untuk mengembangkan pengoperasian Tram ART tersebut di Indonesia melalui penandatanganan MoU antara KAI dengan CRRC TEC pada 18 Mei 2018.
Pada 9 Maret 2020 lalu, kajian legal ART yang dilakukan oleh Pustral UGM telah selesai dilakukan dan hasilnya telah dipresentasikan kepada DJKA, Kemenhub pada 7 Mei 2020 lalu.
PT KAI dilaporkan bakal mendatangkan ART buatan China ini untuk dioperasikan di Bali. Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa ART bakal menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai menuju kawasan Sanur.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?