Sejak awal Desember langit Jakarta kerap terlihat biru cerah berhias awan putih. Menurut data IQAIR, kualitas udara Jakarta mengalami perbaikan signifikan sedari awal bulan.
Kecuali jika dipayungi awan kelabu akibat mendung, langit di atas wilayah Jakarta belakangan kerap terlihat bersih. Ini membuat jarak pandang menjadi lebih jauh.
Di media sosial beberapa warga Jakarta yang memposting kondisi tersebut sedari awal Desember. Malah beberapa foto menunjukkan Gunung Gede Pangrango sampai terlihat dari wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring jernihnya udara di atas Jakarta, kualitas udara di ibukota ternyata mengalami perbaikan. Menurut data IQAIR, sedari Desember kualitas udara Jakarta jauh meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Pada Desember, Air Quality Indeks terburuk ada di angka 70, yakni pada 7 Desember. Sementara yang terbaik ada di angka 41 pada tanggal 14 dan 15 Desember.
Sementara pada Rabu (16/12) hari ini, Air Quality Indeks Jakarta menunjuk angka 46. Level polusi udara di Jakarta masuk kategori bagus. Air Quality Indeks ini terus berubah dari waktu ke waktu.
Untuk diketahui, semakin tinggi angka Air Quality Indeks, maka tingkat polusinya semakin besar dan statusnya menjadi tidak sehat dan bisa meningkat menjadi berbahaya. AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500.
Skor 0-50 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
![]() |
Kondisi udara Jakarta di Desember berbeda jauh dengan bulan November. Masih dari situs IQAIR, Air Quality Indeks Jakarta sempat menyentuh angka 153 pada 23 November. Dengan angka itu, kualitas udara dianggap tidak sehat.
Lebih jauh ke belakang, saat awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar pertama pada April, Jakarta masih berada di 5 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Air Quality Index (AQI) merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Baca juga: Langit Biru Ibu Kota yang Mempesona |
(din/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah