Saat pandemi ini memang ekonomi harus tetap bergerak dan ojek online memegang peran penting dalam roda perputarannya. Akan tetapi di situasi ini banyak yang memanfaatkan situasi terjepit membuat orang lain kesulitan seperti memberikan order yang membahayakan keselamatan kurir ojol.
Anda mungkin sering melihat di jalan atau di media sosial kurir ojol mengantarkan pesanan yang ukuran dan bobotnya melebih ukuran sepeda motornya sendiri. Para kurir ojol pun sebenarnya keberatan dengan pesanan ini, tapi situasi sulit dan takut mendapatkan hukuman karena menolak permintaan itu tetap dikabulkan.
Ketua Presidium Nasional Garda, Igun Wicaksono menyayangkan kurangnya kepedulian pemberi order terhadap keselamatan berkendara. Tidak hanya membahayakan ojol, mengangkut barang berlebihan di sepeda motor juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sekarang yang penting ada orderan karena memang satu sisi pemberi order memanfaatkan sulitnya order dan mencari murah harga kirim tanpa memperhatikan keselamatan. Di sisi lain dirver juga karena memang persaingan sulit saat ini order makin dikit jadi mau tidak mau ambil order," buka Igun kepada detikoto lewat sambungan telepon, Kamis (3/11/2020).
Penerimaan order ini pun agak tricky. Ojol jarang tidak tahu apa barang yang akan dikirim sampai ia sampai tiba di tempat pengirim. Karena sudah terlanjut menerima order mau tidak mau barang harus diangkut. Kalau dibatalkan dan terus terulang ia terancam kena sanksi atau diberhentikan oleh aplikator.
"Sekarang terpaksa menerima order atau menerima sanksi berupa suspensi atau pemutusan sepihak. Jadi setiap ada penolakan, ketahuan oleh sistem. Padahal menolak bukan karena tidak mau tapi karena unsur keselamatan lalu lintas," jelasnya.
"Dalam sistem aplikasi gojek dan grab ini ada khusus untuk kurir jadi dia dalam satu order masuk 3 sekaligus tak bisa ditolak. Jadi harus diambil semua atau tidak batal semua. Jadi driver ini mau tidak mau membawa dengan dimensi. Itu dia makanya hal-hal yang membahayakan ini malah membuat sulit dia terancam suspensi atau," imbuhnya.
Igun mengharap ke depan aplikator dapat juga memberikan kelonggaran pada mitranya terkait pengiriman barang melebih kapasitas ini.
"Baiknya adalah driver punya pembelaan apabila melakukan penolakan order dengan mekanisme foto dulu dan dikirim ke operator. Kami menolak karena sudah membahayakan, dimensinya tidak memungkinkan. Jadi ada sistem penolakkan dari driver dengan mekanisme yang diatur aplikator jadi jangan dikenakan sanksi," tutupnya.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini