Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan pada 2029 ada 60% masyarakat Jabodetabek menjadi pengguna angkutan umum. Wah, bisa terwujud tidak ya?
Tentu hal ini tidak mudah, karena persiapan yang benar-benar matang baik dari segi kenyamanan, keamanan dan kesehatan harus benar-benar diwujudkan. Seperti yang disampaikan Kepala BPTJ Polana B Pramesti, pada ajang Webinar 'Bijak Bertransportasi di Era Pandemi COVID-19' yang digelar BPTJ.
"BPTJ punya mimpi tentang rencana induk transportasi Jabodetabek. Kami punya target, ekspektasinya 60 persen masyarakat Jabodetabek menggunakan angkutan umum pada 2029 dan sekarang sudah mulai bertahap (mempersiapkan angkutan umum yang baik agar bisa dipilih masyarakat Jabodetabek untuk beraktivitas)," ujar Polana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polana menambahkan agar masyarakat Jabodetabek bisa memilih kendaraan umum atau angkutan umum, ke depannya masyarakat yang menggunakan kendaraan umum akan memiliki ketepatan waktu sampai tujuan.
![]() |
"Selain itu mimpi kami perjalanan paling panjang itu 1,5 jam, Bekasi ke Jakarta sekarang bisa 3 jam. Selain itu orang berpindah moda transportasi itu maksimal 3 kali, selanjutnya ada kecepatan rata-rata meski di jam sibuk yaitu 30 km/ jam, ini targetnya," kata Polana.
"Setiap daerah punya simpul transportasi atau stasiun, kita juga menginginkan fasilitas terintegrasi seperti di Singapura atau negara lainnya. Ini diharapkan bisa terwujud di Jabodetabek. Begitu juga fasilitas pejalan kaki dan pesepada akan kami tingkatkan, masukan dari kawan-kawan sudah kami tampung salah satunya dengan diperbolehkannya membawa sepeda di dalam angkutan umum. Selain itu kami juga tengah memikirkan untuk bisa melahirkan tranportasi yang ramah lingkungan," tutup Polana.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?