Jabodetabek 2029: 60% Warga Naik Transportasi Umum, Jakarta-Bekasi Cuma 1,5 Jam

Jabodetabek 2029: 60% Warga Naik Transportasi Umum, Jakarta-Bekasi Cuma 1,5 Jam

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 16 Sep 2020 11:31 WIB
Suasana Stasiun Tanah Abang di Hari Pertama PSBB Ketat
Ditargetkan pada 2029, ada 60% warga Jabodetabek berpergian menggunakan transportasi umum (Ari Saputra/detik.com)
Jakarta -

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan pada 2029 ada 60% masyarakat Jabodetabek menjadi pengguna angkutan umum. Wah, bisa terwujud tidak ya?

Tentu hal ini tidak mudah, karena persiapan yang benar-benar matang baik dari segi kenyamanan, keamanan dan kesehatan harus benar-benar diwujudkan. Seperti yang disampaikan Kepala BPTJ Polana B Pramesti, pada ajang Webinar 'Bijak Bertransportasi di Era Pandemi COVID-19' yang digelar BPTJ.

"BPTJ punya mimpi tentang rencana induk transportasi Jabodetabek. Kami punya target, ekspektasinya 60 persen masyarakat Jabodetabek menggunakan angkutan umum pada 2029 dan sekarang sudah mulai bertahap (mempersiapkan angkutan umum yang baik agar bisa dipilih masyarakat Jabodetabek untuk beraktivitas)," ujar Polana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polana menambahkan agar masyarakat Jabodetabek bisa memilih kendaraan umum atau angkutan umum, ke depannya masyarakat yang menggunakan kendaraan umum akan memiliki ketepatan waktu sampai tujuan.

Dishub DKI Jakarta melakukan uji coba penataan parkir untuk transportasi umum di kawasan Stasiun Tanah Abang.Dishub DKI Jakarta melakukan uji coba penataan parkir untuk transportasi umum di kawasan Stasiun Tanah Abang. Foto: Agung Pambudhy

"Selain itu mimpi kami perjalanan paling panjang itu 1,5 jam, Bekasi ke Jakarta sekarang bisa 3 jam. Selain itu orang berpindah moda transportasi itu maksimal 3 kali, selanjutnya ada kecepatan rata-rata meski di jam sibuk yaitu 30 km/ jam, ini targetnya," kata Polana.

ADVERTISEMENT

"Setiap daerah punya simpul transportasi atau stasiun, kita juga menginginkan fasilitas terintegrasi seperti di Singapura atau negara lainnya. Ini diharapkan bisa terwujud di Jabodetabek. Begitu juga fasilitas pejalan kaki dan pesepada akan kami tingkatkan, masukan dari kawan-kawan sudah kami tampung salah satunya dengan diperbolehkannya membawa sepeda di dalam angkutan umum. Selain itu kami juga tengah memikirkan untuk bisa melahirkan tranportasi yang ramah lingkungan," tutup Polana.




(lth/rgr)

Hide Ads