BMW PHK Ratusan Buruh Pabrik Perakitan Mini

BMW PHK Ratusan Buruh Pabrik Perakitan Mini

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 29 Agu 2020 20:33 WIB
BMW Group menambahkan deretan mobilnya yang dirakit secara lokal yaitu MINI Cooper. Meskipun dirakit lokal, kualitasnya tak kalah dengan buatan Inggris.
Ratusan pekerja di pabrik Mini di-PHK. (Pradita Utama)
Jakarta -

Ratusan pekerja pabrik MINI BMW di Oxford, Inggris akan diberhentikan dari tugasnya. Setidaknya 400 dari 4.000 karyawan di sana tidak lagi berstatus karyawan karena permintaan mobil mengalami penurunan.

Produksi di pabrik itu sebelumnya harus dihentikan pada bulan Maret karena pandemi virus Corona. Dua bulan setelahnya produktivitas kembali berlanjut, namun permintaan untuk Mini masih sangat rendah dan keputusan mengurangi kapasitas produksi ini harus diambil.

Pengurangan pekerja ini menyebabkan satu jalur produksi Mini akan berkurang yang mana sebelumnya ada tiga jalur produksi. Produksi ini akan efektif pada bulan Oktober dan akan tetap menggunakan siklus kerja lima hari dalam seminggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyawan yang termasuk dalam kebijakan ini akan dikabarkan pada pertengahan bulan depan.

"Seperti pabrikan otomotif lainnya, target volume kami untuk tahun 2020 harus berubah. Karena itu, kami telah membuat keputusan sulit untuk menyesuaikan pola produksi kami di Mini Plant Oxford mulai Oktober," kata eksekutif HR pabrik Mini, Bob Shankly.

ADVERTISEMENT

Shankly mengatakan bahwa keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan mendengar pertimbangan dari serikat kerjanya. Pabrik itu juga mengaku telah cukup lama berusaha untuk melindungi pekerjanya di masa sulit ini.

"Ini akan memberi fleksibilitas yang kami butuhkan untuk menyesuaikan produksi kami dalam jangka pendek hingga menengah, sesuai dengan perkembangan di pasar global. Keputusan kami telah dibuat setelah berdiskusi dengan perwakilan serikat pekerja dan kami menyadari bahwa rencana kami akan berdampak pada orang-orang selama waktu yang tidak pasti," paparnya.

"Kami telah berusaha untuk melindungi pekerjaan sebanyak yang kami bisa, sambil juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas bisnis kami dalam menghadapi periode kondisi pasar yang bergejolak dan tidak dapat diprediksi saat ini," timpal Shankly.




(rip/din)

Hide Ads