Apa Iya Baterai Sepeda Listrik 22,2 Volt Itu Cemen?

Apa Iya Baterai Sepeda Listrik 22,2 Volt Itu Cemen?

M Luthfi Andika - detikOto
Sabtu, 11 Jul 2020 14:38 WIB
Sepeda Listrik
Modifikasi Seepda konvensional menjadi sepeda listrik Foto: Istimewa
Jakarta -

Bicara soal kendaraan listrik peran baterai memang sangat penting, karena akan menjadi faktor utama seberapa jauh kendaraan tersebut akan berlari. Lalu bagaimana dengan sepeda listrik yang notabene hanya memiliki baterai kecil?

Eits jelas tidak akan seimbang jika sepeda listrik dibandingkan kendaraan listrik lainnya. Namun saat dibandingkan dengan sepeda listrik dengan sepeda listrik lainnya, baterai dengan kapasitas besar bukan perkara utama karena ada bobot berat yang harus diperhitungkan.

"Saat ini di pasaran sepeda listrik di Indonesia, ada beberapa jenis baterai yang sering digunakan. Yaitu baterai 48 volt dan 36 volt, tapi kalau kami menawarkan 22,2 volt dengan bobot yang lebih ringan dan mampu menempuh jarak hingga 25-20 km," kata Alfred Andreas dari Goes-on Bosbattery kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andreas menjelaskan jangan pernah meremehkan baterai yang lebih kecil pada sepeda listrik.

"Baterai 22,2 volt jangan dianggap remeh, banyak orang awam dibodohi akan besar kapasitas baterai. Rata-rata orang main di 48 volt dan 36 volt dan itu beratnya sekitar 7-8 kg. Kalau punya kami total beratnya di bawah 2,5 kg berikut baterainya, itu sudah beda jauh kan (beratnya). Harganya pun lumayan miring karena baterainya yang digunakan lebih kecil," kata Andreas.

ADVERTISEMENT

"Jadi sebenarnya orang mau jual baterai atau kit (alat untuk menjadikan sepeda konvensional menjadi sepeda listrik)," tambah Andreas.

Alat yang menjadikan sepeda biasa menjadi sepeda listrik dengan menggunakan Micro Hub. Atau Modifikasi sepeda normal menjadi sepeda listrik.Alat yang menjadikan sepeda biasa menjadi sepeda listrik dengan menggunakan Micro Hub. Atau Modifikasi sepeda normal menjadi sepeda listrik. Foto: Pool (Instagram ebike goes on)

Andreas menjelaskan untuk bisnis sepeda listrik bukan hanya perihal menjual alat untuk menjadikan sepeda konvensional menjadi sepeda listrik.

"Jadi begini, di pasar indonesia banyak sekali perusahaan besar biasanya saat sudah ramai baru mereka buat sepeda listrik tapi tidak tahu ilmunya. Hanya beli di China, lalu menerapkannya di sepeda lalu dijualnya," katanya.

"Sehingga orang beli sepeda listrik dengan kit-nya itu murah hanya Rp 2,5 juta tapi baterainya mahal bangat, kalau saya terbalik. Baterai itu seperti tangki bensin, masa lebih mahal tangki bensinnya dibandingkan kendaraannya," tambahnya.

Sehingga Andreas memastikan baterai yang ditawarkan oleh dirinya bakal lebih murah.

Alat yang menjadikan sepeda biasa menjadi sepeda listrik dengan menggunakan Micro Hub.Alat yang menjadikan sepeda biasa menjadi sepeda listrik dengan menggunakan Micro Hub. Foto: Pool (Instagram ebike goes on)

"Sehingga saya mau buat kit bagus tapi baterai dimurahkan, itu yang saya mau buat. kit-nya agak mahal baterainya murah. Karena kalau orang ngomongin baterai, tapi harganya mahal pasti mereka mundur (tidak jadi beli). Lalu bagaimana jika ada kendala? Untuk after sales kita jamin, karena kita develop sendiri. Jadi kalau ada apa-apa kita ada, selain itu kita ada garansi 1 tahun," ujarnya.




(lth/din)

Hide Ads