Kandungan Plastik Motor Kawasaki Bisa Bikin Cacat, Penjualan di Prancis Sempat Disetop

Kandungan Plastik Motor Kawasaki Bisa Bikin Cacat, Penjualan di Prancis Sempat Disetop

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 10 Jul 2020 21:33 WIB
Kawasaki Versys-X 250 Bromo
Bahan plastik di motor Kawasaki mengandung Phthalates. (Rangga Rahardiansyah)
Jakarta -

Penjualan motor Kawasaki di Prancis ditahan pada 7 Juli 2020 lalu. Media Prancis, Moto Station mendapatkan bahwa ada kandungan Phthalates yang berarti melanggar standar keamanan dan kesehatan konsumen.

Aturan ini berlaku untuk negara Eropa yang dijelaskan melalui REACH EU 2018/2005. Kawasaki Prancis pun mengirimkan instruksi ke dealer untuk menghentikan penjualannya sementara waktu hingga masalah ini selesai.

Dikutip dari detikhealth, Phthalates merupakan bahan plastik yang menjadi penyebab peningkatan jumlah bayi laki-laki yang lahir dengan cacat genital.
Dr Andrew Pask dari University of Melbourne mengatakan zat itu dapat berdampak hypospadia pada bayi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang sehari setelah pemberitahuan itu keluar, Kawasaki kembali membuka aktivias penjualannya. Berdasarkan keterangan yang dilansirkan oleh rideapart, Kawasaki telah menyelesaikan masalah regulasi tersebut dan menyatakan bahwa kandungan bahan itu tidak memberikan bahaya berarti pada konsumen sesuai standar yang berlaku.

Terlepas dari kasus ini, aturan ini sebenarnya sudah disampaikan kepada semua pemegang merek yang berdagang di Eropa sejak tahun 2018. Kebetulan Kawasaki terbukti memiliki kandungan bahan itu di kendaraannya. Sampai saat ini belum ada penyidikan apakah ada produk lain yang juga ternyata tak mematuhi aturan tersebut.

ADVERTISEMENT

Selain di Prancis tidak ada keterangan apakah jaringan Kawasaki lainnya di Eropa turut menahan aktivitas penjualannya. Informasi lebih lanjur terkait isu ini diperkirakan akan kembali diperbarui.

Pada dasarnya Phthalates lebih berbahaya apabila masuk langsung lewat mulut. Penggunaan Phthalates pada mainan anak atau makanan memiliki bahaya yang sangat tinggi. Sementara itu penggunaan pada material yang ada pada motor dikatakan juga tak berisiko besar, kecuali digunakan dalam konsentrasi tinggi.




(rip/lth)

Hide Ads