Wacana ojek online kembali mengangkut penumpang merebak seiring akan berakhirnya PSBB. Ada usulan kalau angkutan motor berbasis aplikasi itu memakai sekat antara pengemudi dan penumpang. Setuju?
Wacana ojol memakai sekat muncul pekan lalu. Di media sosial beredar foto pengemudi ojek online berpose menggunakan penyekat. Tertempel di tubuh memggunakan beberapa pengikat, penyekat itu transparan dan berukuran nyaris sama seperti badan pengemudi.
Belakangan muncul beragam variasi partisi dengan variasi warna dan bentuk. Namun semuanya punya kesamaan, berukuran sebadan pengemudi, terbuat dari fiber, dan punya fungsi sebagai pembatas.
![]() |
Ketua Presidium Nasional Garda, Igun Wicaksono penggunaan partisi tersebut untuk antisipasi melindungi mitra dan penumpang dari penularan virus COVID-19, terbuat dari bahan yang ringan.
"Kalo produksi kami terbuat dari bahan papan fiber yang ringan. Kalo aplikatornya beli dari kami, silahkan mereka aplikasikan, atau mereka aplikator punya konsep partisi sendiri, silahkan saja," ujar Igun kepada detikOto, Minggu (31/5/2020).
Tapi penggunaan penyekat tersebut bukannya tanpa perdebatan. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut pembuatan sekat perlu ada standarisasi lantaran fungsinya yang krusial untuk mencegah penyebaran virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, penggunaan sekat dianggap bisa berbahaya. Karena sekat akan menahan angin, itu membuat motor jadi mudah kehilangan keseimbangan.
"Rawan keseimbangannya hilang. Apalagi driver ojol kadang mengemudi kurang fokus, cari alamat, lihat HP, bahkan dalam kecepatan dan lajurnya tidak konsisten," kata Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.
Bagaimana menurut kamu? Efektifkah penggunaan penyekat pada ojek online? Berikan pendapat kamu di kolom komentar.
(din/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah