Daripada Pakai Sekat, Driver Ojol Cukup Pakai Helm Full Face

Daripada Pakai Sekat, Driver Ojol Cukup Pakai Helm Full Face

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 04 Jun 2020 07:07 WIB
Pemadaman listrik massal yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta hingga Jawa Barat berdampak ke sejumlah sektor. Salah satunya adalah layanan ojek online.
Ojek online. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) yang menjadi asosiasi ojek online (ojol) memiliki terobosan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) ketika ojol dibolehkan mengangkut penumpang lagi. Caranya dengan memisahkan driver ojol dan penumpangnya menggunakan partisi.

Garda kini sedang mengembangkan partisi yang menyekat driver dan penumpang ojol. Namun, menurut Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, dari sisi keselamatan berkendara sekat tersebut kurang aman.

"Penggunaan sekat tujuannya kesehatan, tapi mengabaikan keselamatan," kata Sony kepada detikOto, Rabu (3/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sony, sekat tersebut akan menangkap angin ketika motor bergerak. Alhasil, sekat itu mengganggu aerodinamika pemotor bahkan mempengaruhi keseimbangannya.

"Rawan keseimbangannya hilang. Apalagi driver ojol kadang mengemudi kurang fokus, cari alamat, lihat HP, bahkan dalam kecepatan dan lajurnya tidak konsisten," ujar Sony.

ADVERTISEMENT

Dia bilang, bentuk sekat yang seperti penammpangnya yang berbahaya. Semakin besar penampang tersebut maka semakin bahaya, sedangkan kalau semakin kecil, kurang efektif menghalangi penularan virus.

Sony menegaskan, protokol kesehatan yang saat ini diterapkan di ojek online saja sudah cukup. Yaitu dengan menggunakan masker hingga helm full face atau yang menutupi wajah.

"Kenapa protokol kesehatan seperti masker, helm wajib full face/berpenutup mika, sarung tangan, tidak dikampanyekan? Itu sudah paling baik. Wajibkan penumpang pakai masker, helm berpenutup," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads