Menyambut new normal, ojek online (ojol) memiliki terobosan agar tak terjadi penularan virus antara driver dan penumpang atau sebaliknya. Ketika ojol dibolehkan mengangkut penumpang, ada solusi berupa partisi yang memisahkan pengemudi dan penumpangnya.
Dijelaskan Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, partisi ini akan terbuat dari bahan yang ringan, sehingga diharapkan aman bagi pengemudi maupun penumpang.
"Kalau produksi kami terbuat dari bahan papan fiber yang ringan," kata Igun, melalui pesan singkat kepada detikOto, Minggu (31/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, usulan sekat untuk ojol itu perlu dikaji lagi. Apalagi, di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), semua orang harus menjaga jarak fisik dengan orang lain.
"Sebetulnya pada saat kenormalan baru (the new normal), physical distancing atau jaga jarak tetap harus ditegakkan. Jika kemudian ojek daring boleh beroperasi, bagi yang biasa memakai ojek daring, meski membawa helm sendiri tetaplah berisiko terkena penularan COVID-19," kata Djoko dalam pernyataan tertulis yang diterima detikOto, Selasa (2/6/2020).
Menurutnya, sekat yang dirancang ojol itu perlu fatwa dari ahli kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Sekat tersebut harus disiapkan spesifikasi teknis dan kajiannya, bahkan perlu ada SNI, kata Djoko.
"Apakah membahayakan atau tidak, karena adanya wind resistance dari alat tersebut. Perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu, terlebih digunakan untuk mengangkut penumpang harus benar-benar memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan penumpang dan driver," sambungnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?