Terpopuler: Waktu yang Terbuang di Jalan, Rem Tangan di Lampu Merah

Terpopuler: Waktu yang Terbuang di Jalan, Rem Tangan di Lampu Merah

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 03 Feb 2020 08:20 WIB
Terpopuler: Waktu yang Terbuang di Jalan, Rem Tangan di Lampu Merah
Foto: Grandyos Zafna

Data terbaru TomTom Traffic Index menyebutkan, warga Jakarta yang berpergian di jam-jam sibuk menyia-siakan 174 jam di jalan, setara 7 hari 6 jam terbuang sia-sia.

Tingkat kemacetan Jakarta menurut TomTom Traffic Index pada 2019 sebesar 53%. Tingkat kemacetan atau congestion level di sini maksudnya adalah perjalanan di Jakarta membutuhkan waktu 53% lebih lama dibanding kondisi tanpa kemacetan.

Kemacetan paling parah terjadi pada sore hari ketimbang pagi hari. Setiap 30 menit perjalanan pagi hari, warga Jakarta menambah waktu 19 menit lebih lama ketimbang saat jalanan tanpa kemacetan. Sementara pada sore hari, setiap 30 menit perjalanan menambah 26 menit karena macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemacetan lalu lintas memang menimbulkan kerugian yang besar. Bukan cuma materi, sampai kesehatan pun bisa terpengaruh akibat kemacetan. Begitu juga dengan waktu produktif.

Waktu pengendara dan penumpang terbuang sia-sia gara-gara macet. Karena macet, warga jadi tidak produktif lantaran waktunya terbuang di jalan. Bahkan disebutkan, kemacetan mengurangi kesehatan ekonomi regional.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, macet membuat warga terlambat sampai tujuan. Alhasil, mereka tidak bisa hadir tepat waktu pada pekerjaan, rapat, sekolah, bahkan hingga mengakibatkan hilangnya bisnis, tindakan disipliner atau kerugian pribadi lainnya.

Gara-gara macet juga pengendara maupun penumpang tidak mampu memperkirakan waktu perjalanan secara akurat. Jadinya, banyak orang yang mengalokasikan waktu lebih banyak untuk 'jaga-jaga' kalau jalanan macet sehingga lebih sedikit waktu untuk kegiatan produktif.


Hide Ads