Polda Punya Tim Usir Calo di Satpas SIM Daan Mogot

Polda Punya Tim Usir Calo di Satpas SIM Daan Mogot

Matius Alfons - detikOto
Kamis, 30 Jan 2020 13:35 WIB
Dok. Satpas SIM Daan Mogot
Foto: Dok. Satpas SIM Daan Mogot
Jakarta -

Praktik percaloan di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas SIM) Daan Mogot, Jakarta Barat kembali mengemuka setelah insiden seorang pria dikeroyok. Korban bernama Yohanes Riadi atau Yori mengaku dikeroyok sekelompok orang yang disebutnya sebagai calo di Satpas SIM Daan Mogot.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut bahwa pelaku bukan calo, melainkan preman. Meski begitu, dia menyebut bahwa pihaknya punya tim khusus untuk mengusir calo dari Satpas SIM Daan Mogot.

"Iya preman itu namanya. Sudah kita tulis di sana 'dilarang menggunakan calo'. Kita sudah punya tim keamanan khusus untuk usir mereka semuanya," kata Yusri saat dihubungi detikcom, Kamis (30/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri mengatakan, pihaknya memiliki langkah-langkah untuk membersihkan calo dari Satpas SIM Daan Mogot. Namun, menurutnya calo-calo tersebut melakukan kegiatannya secara terselubung.

"Sudah kita laksanakan semua tapi, namanya mereka sambil diam-diam terselubung di sana, kita terus upayakan tidak pernah berhenti," tutur Yusri.

ADVERTISEMENT

Sementara masyarakat sendiri diimbau untuk tidak menggunakan calo saat memohon SIM. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti serangkaian tes teori hingga praktik agar bisa lulus dan mendapatkan SIM.

"Sebaiknya jangan gunakan calo, sudah kita sampaikan lebih baik datang sendiri. Terus kita lakukan pengusiran dan apapun, sudah itu, tapi namanya masyarakat, mudah aja kalau mau. Tapi masyarakat sendiri yang maunya tergiur dengan mereka. Buktinya banyak yang datang sendiri lebih cepat," tuturnya.

Polisi juga telah membuat spanduk sosialisasi di lokasi. "Kita sudah buat spanduk besar-besar dilarang menggunakan calo," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Yori mengaku dikeroyok oleh sekelompok orang yang disebutnya sebagai calo di Satpas Daan Mogot, Jakarta Barat. Pengeroyokan itu bermula ketika korban hendak membuat SIM, pada Rabu (28/1) siang.

Korban mengaku ditawari membuat SIM dengan jasa calo oleh 2 orang yang diduga sebagai calo. Korban mengaku menolak tawaran calo tersebut.

Kemudian, petugas kepolisian langsung mengamankan 2 orang itu usai korban membuat laporan. Singkat cerita, setelah korban membuat SIM, korban berjalan menuju kantin di area Satpas SIM dan korban terlihat diperhatikan oleh satu orang yang tidak dikenal.

"Korban ke kantin dan saat duduk terlihat 1 orang di atas motor menatap korban. Sekitar Pukul 13.15 WIB, korban pulang dengan mengendarai motor dan tiba-tiba merasa diikuti oleh sepeda motor yang dinaiki 2 orang," kata Yusri.

Usai keluar dari area Satpas SIM, Yusri menyebut korban mulai diikuti beberapa motor yang dikendarai para pelaku. Salah satu pelaku mencoba memepet korban dan memberhentikan motor korban.

Korban dipepet hingga dianiaya. Setelah menganiaya korban, para pelaku melarikan diri. Korban menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Polisi telah mengamankan 8 pelaku. Saat ini kedelepan orang mereka diperiksa di Polsek Cengkareng.


Hide Ads