Praktik percaloan di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas SIM) Daan Mogot, Jakarta Barat kembali mengemuka setelah insiden seorang pria dikeroyok. Korban bernama Yohanes Riadi atau Yori mengaku dikeroyok sekelompok orang yang disebutnya sebagai calo di Satpas SIM Daan Mogot.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut bahwa pelaku bukan calo, melainkan preman. Meski begitu, dia menyebut bahwa pihaknya punya tim khusus untuk mengusir calo dari Satpas SIM Daan Mogot.
"Iya preman itu namanya. Sudah kita tulis di sana 'dilarang menggunakan calo'. Kita sudah punya tim keamanan khusus untuk usir mereka semuanya," kata Yusri saat dihubungi detikcom, Kamis (30/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusri mengatakan, pihaknya memiliki langkah-langkah untuk membersihkan calo dari Satpas SIM Daan Mogot. Namun, menurutnya calo-calo tersebut melakukan kegiatannya secara terselubung.
"Sudah kita laksanakan semua tapi, namanya mereka sambil diam-diam terselubung di sana, kita terus upayakan tidak pernah berhenti," tutur Yusri.
Sementara masyarakat sendiri diimbau untuk tidak menggunakan calo saat memohon SIM. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti serangkaian tes teori hingga praktik agar bisa lulus dan mendapatkan SIM.
"Sebaiknya jangan gunakan calo, sudah kita sampaikan lebih baik datang sendiri. Terus kita lakukan pengusiran dan apapun, sudah itu, tapi namanya masyarakat, mudah aja kalau mau. Tapi masyarakat sendiri yang maunya tergiur dengan mereka. Buktinya banyak yang datang sendiri lebih cepat," tuturnya.
Polisi juga telah membuat spanduk sosialisasi di lokasi. "Kita sudah buat spanduk besar-besar dilarang menggunakan calo," tuturnya.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah