Jason lebih lanjut mengatakan untuk membangun fasilitas perakitan perlu masuk skala ekonomi yang memungkinkan.
"Harus lihat kecocokan demografi, jika berbisnis harus menghitung berapa banyak yang dikeluarkan untuk biaya produksi, berapa banyak barang yang dijual apakah menutupi semuanya ketika memutuskan produk itu dirakit di sini," jelas Jason.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati belum memiliki fasilitas pabrik, Jason mengatakan Indonesia merupakan pasar sportcars yang masih seksi.
Memang Jason sendiri bukan orang baru menangani mobil mewah, sebelum datang ke Indonesia. Ia memiliki bekal pengalaman bertugas sebagai Managing Director Porsche di Mongolia dari tahun 2013 hingga 2018.
Jason juga pernah berkecimpung di dunia otomotif selama 20 tahun dengan menangani merek mobil mewah lain di sejumlah negara seperti China, Hongkong, Kenya, Mongolia, Selandia Baru, Arab Saudi, dan Sri Lanka.
"Saya tidak bisa memberi angka untuk pasar yang berbeda (negara lain-Red), tapi saya bisa katakan sportcar masih cukup kuat di Indonesia," kata Jason.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis