Pada video tersebut mobil melaju di jalur kanan dalam kecepatan tinggi di mana hujan turun membasahi aspal. Tiba-tiba kendaraan hilang kendali lalu menabrak pembatas jalan di sebelah kiri. Tak sampai di situ, berkat gaya dorong ke depan menyebabkan mobil terguling dan terbalik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menyikapi kalau dari video ini lebih ke arah kendaraan nih. Mobil tinggi pasti mudah terguling," ujar Reza kepada detikcom, Senin (6/1/2020).
Jenis mobil yang tinggi ditambah dengan efek hydroplaning atau aquaplaning pun semakin memperparah keadaan.
"Gerak roda belakang pasti ada diferensial, ketika kena permukaan air (hydro/aquaplane) terus setir dibelokkan dan mobil belok ke kiri. Putaran roda kiri akan beda dengan roda kanan belakang karena ada diferensiasi, maka akan melintir karena roda kanan ketika belok akan lebih cepat plus di atas permukaan air tadi. Kecepatan juga tinggi terlihat dari kebasan air," papar Reza.
Faktor lain yang mendorong mobil terbalik setelah menabrak adalah pembatas jalan yang mana lebih lebar di bawah dari pada di atas. Alhasil mobil mendapatkan dorongan atau momentum untuk berbalik seperti pada video.
"Dan di sisi kiri itu penahan bawah lebar atas kecil jadi kayak tumpuan untuk membalikkan kendaraan kaya kerja pengungkit," tuturnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain