Kabar Menyenangkan Dunia Otomotif Indonesia 2019

Kabar Menyenangkan Dunia Otomotif Indonesia 2019

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 27 Des 2019 08:43 WIB
Foto: Istimewa/Setpres
Jakarta - Beberapa hari lagi tahun 2019 akan segera berakhir. Sepanjang tahun ini telah banyak kabar-kabar seputar dunia otomotif yang cukup bersejarah dari buruk sampai baik.

Pada tahun ini Indonesia mencatatkan beberapa kabar menyenangkan yang sekiranya masuk dalam sejarah industri otomotif dalam negeri. Berikut simpulan kabar menyenangkan otomotif Indonesia tahun 2019.




1. Pabrik Baterai Listrik Morowali

Kabar Menyenangkan Otomotif Indonesia 2019Foto: Kementerian Perindustrian


Untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah mendorong percepatan pembangunan industri bahan baku baterai lithium.

"Salah satu kunci sukses pengembangan kendaraan listrik adalah teknologi baterai dan powertrain elektrik motornya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada peletakan batu pertama PT. QMB New Energy Materials di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, Jumat (11/1/2019). Peresmian pembangunan industri tersebut ditandai melalui penandatanganan prasasti oleh Menperin dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Turut hadir menyaksikan, antara lain Bupati Morowali Taslim, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto, Managing Director PT IMIP Hamid Mina, dan Chairman GEM Co Ltd Xu Kaihua.

Menperin menjelaskan, proyek pembangunan pabrik yang memproduksi material energi baru dari nikel laterit ini dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua. "Ini adalah industri new battery, new energy material, yang menghasilkan high purity nickel cobalts compounds for rechargeable batteries," tuturnya dalam siaran pers.



PT. QMB New Energy Materials merupakan wujud kerja sama antara perusahaan Tiongkok, Indonesia dan Jepang yang terdiri dari GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. Pabrik ini akan dikembangkan dengan lahan seluas 120 hektare.

Total investasi yang ditanamkan sebesar USD 700 juta dan akan menghasilkan devisa senilai USD 800 juta per tahun. Dari pabrik ini juga bakal menciptakan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 2.000 orang.

PT. QMB New Energy Materials memiliki kapasitas konstruksi nikel sebesar 50.000 ton dan kobalt 4000 ton, yang akan memproduksi di antaranya 50.000 ton produk intermedit nikel hidroksida, 150.000 ton baterai kristal nikel sulfat, 20.000 ton baterai kristal sulfat kobalt, dan 30.000 ton baterai kristal sulfat mangan.



2. Gesit Mengaspal
Kabar Menyenangkan Otomotif Indonesia 2019Foto: Ari Saputra


Setelah beberapa kali mundur, motor listrik Gesits akhirnya secara resmi dipasarkan di jalanan Indonesia. PT Gesits Technologies Indo (GTI) telah merilis harga resmi motor listrik nasional Gesits beberapa hari lalu di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019. Pada debut pertamanya, motor mendapat diskon sebesar Rp 1.450.000 dari harga resmi Rp 24.950.000 off-the-road.

Baterai Gesits bisa diisi dengan dua cara, yakni mencolokkan kabel ke bodi yang ada di ruang kaki-kaki motor atau dengan cara mengisi baterai di rumah. Waktu pengecasan untuk sampai penuh sekitar 3-4 jam.

Untuk Performanya satu baterai Gesits dalam kondisi penuh dapat menjelajah sejauh 60 km. Tarikan motor listrik ini terbagi dalam 3 mode, Eco, Urban, dan Sport. Pada mode Eco kecepatan dibatasi sampai 40 kpj, Urban 60 kpj, dan Sport bisa melaju dengan kecepatan 80 kpj.



Gesits dikatakan telah menerima ribuan pesanan sejak pertama kali dijual di IIMS 2019. Namun hingga saat ini belum ada kabar mengenai serah terima motor listrik tersebut. Terakhir dikonfirmasi, pihak Gesits menjanjikan bulan Desember sebagai tenggat waktunya.

"Itu yang akan kami distribusikan pada awal Desember. yang Desember untuk sejak IIMS, secara online," ujar Procurement Manager Gesits, M Natsir saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Pada bulan tersebut dikatakan ada 1.000 unit motor yang akan dikirimkan setelah pemesanan. Total angka tersebut termasuk pemesanan ritel dan fleet.



3. Perpres Kendaraan Listrik

Kabar Menyenangkan Otomotif Indonesia 2019Foto: Dok. Lexus


Setelah dinantikan dan beberapa kali molor dari waktu yang dijanjikan Peraturan Presiden soal kendaraan listrik akhirnya dikeluarkan. Dari dokumen yang diterima detikcom, kendaraan listrik diatur dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Peraturan yang ditetapkan pada 8 Agustus 2019 itu memiliki isi sebanyak 37 pasal.

Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 dibuka dengan Ketentuan Umum seputar kendaraan listrik, yaitu pengertian motor listrik, baterai, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, stasiun pengisian kendaraan listrik umum dan lainnya.



Pada Bab II dibahas soal percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam negeri. Di antaranya dibahas soal penelitian, pengembangan, dan inovasi industri untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Selain itu, dibahas juga soal tingkat komponen dalam negeri untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Kendaraan bermotor listrik dan industri komponen kendaraan listrik wajib mengutamakan penggunaan komponen dalam negeri.

Selanjutnya, peraturan ini membahas soal pengendalian penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak fosil. Pemerintah Pusat dapat melakukan pengendalian penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak fosil secara bertahap.

Pada pasal 17, dibahas soal pemberian insentif. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan insentif untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Insentif yang diberikan bisa berupa insentif fiskal maupun non-fiskal.



Kemudian pada Bab IV, Perpres ini mengatur penyediaan infrastruktur pengisian listrik. Adapun yang diatur yaitu ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, hingga pihak yang melaksanakan penyediaan infrastruktur pengisian listrik.

Untuk pertama kali, penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan listrik dilaksanakan melalui penugasan kepada PT PLN (Persero) yang selanjutnya dapat bekerja sama dengan BUMN dan/atau badan usaha lainnya.

Kemudian pada Bab V diatur soal pendaftaran tipe dan nomor identifikasi kendaraan listrik. Sama seperti mobil bermesin bensin atau diesel, kendaraan listrik harus didaftarkan tipenya dan memenuhi ketentuan NIK. Kendaraan listrik juga harus melaksanakan uji tipe.

Selanjutnya, dibahas juga soal perlindungan terhadap lingkungan hidup terutama soal penanganan limbah baterai. Penanganan limbah baterai dari kendaraan listrik wajib dilakukan dengan daur ulang dan/atau pengelolaan.



4. Peluncuran Esemka Bima

Kabar Menyenangkan Otomotif Indonesia 2019Foto: Istimewa/Setpres


Setelah ditunggu-tunggu, mobil Esemka akhirnya mulai menampakkan diri. PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akhirnya meresmikan pabriknya di Desa Demangan, Boyolali untuk memproduksi mobil-mobil Esemka.

Dalam pantauan detikcom di lokasi, deretan mobil Esemka berwujud pick-up berjejer rapi di dalam pabrik. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, mobil perdana Esemka adalah sebuah pick-up disapa Bima.



Esemka Bima memiliki kelir putih di bagian bodi, sementara grille depannya dicat hitam. Dalam brosur tertera Esemka Bima dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC. Mobil memiliki daya maksimum setara 72 kW dan torsi maksimum 119 Nm.

Secara dimensi, Esemka memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm dengan karbo boks berukuran 2.750 mmx 1.600 mm x 460 mm.

Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu menyebut Esemka ini baru akan diperkenalkan pada wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya saja. Demi menjamin kualitas aftersales.



"Esemka Bima Baru akan dipasarkan di Jawa Tengah sekitarnya. Dan saya rasa kita masih di Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat juga ada, agar masih bisa dikontrol bengkel rekanan kami," katanya.

"Untuk diler masih dalam proses dan saat ini masih kita pilih main dilernya (kerjasama dengan siapa-Red) dan ini masih tik-tok'an (masih terus berhubungan)," tambahnya.

Sebagai pendatang baru, pikap Esemka Bima itu bakal menantang pikap dari merek Jepang, India hingga China yang sudah lebih dulu eksis di Indonesia, terutama pikap bermesin 1.500 cc ke bawah.




5. Suntikan Investasi Industri Otomotif

Merek-merek otomotif Jepang akan terus berinvestasi di Indonesia, total bakal ada puluhan triliun masuk ke industri otomotif tanah air.

"Kami mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp 28,3 triliun. Ini termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (19/11/2019).

Khusus untuk Toyota, investasi puluhan triliun itu direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.

"Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia," papar Menperin.



Honda juga menyuntikkan investasi sebesar Rp 5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia. Investasi itu untuk pengembangan model baru dan lokalisasi industri mobil Honda.

"Rp 5,1 triliun itu untuk roda empat, untuk pengembangan model baru, pendalaman lokalisasi industri, KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau) kan kita sudah 89 persen tapi kita masih terus fighting supaya cost itu kompetitif ya dengan lokalisasi," ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy ditemui di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Terakhir ada Hyundai Motor Company dengan menanamkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun untuk pembangunan pabrik. Hal itu dikatakan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Busan, Korea Selatan.

"Hyundai investasinya USD 1,5 miliar akan dilakukan dua tahap. Pertama sebesar USD 750 juta untuk bangun pabrik di daerah Karawang dengan lahan sekitar 80 hektar," kata Airlangga di Busan, Korea Selatan, Selasa (26/11/2019).



Kemudian tahap kedua dengan nilai pembangunan USD 750 juta adalah untuk pabrik di wilayah dekat Patimban. Untuk realisasi investasi ini diharapkan bisa mulai dibangun tahun depan. Pembangunan diproyeksi memakan waktu 2-3 tahun.

Soal pabrik ini Hyundai sudah menandatangani MoU dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik manufaktur kendaraan di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik baru ini memiliki nilai investasi sekitar USD 1,55 miliar hingga 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk.

Proses produksi akan dimulai pada semester kedua 2021 dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit, kapasitas produksi tahunan akan mencapai sekitar 250.000 unit pada saat kapasitas penuh. Mobil yang akan diproduksi adalah mobil SUV, MPV, dan model sedan untuk pasar Indonesia. Mobil listrik juga dipertimbangkan untuk diproduksi.

Hide Ads