Pengamat otomotif Yannes M. Pasaribu mengatakan ada faktor lain yang membuat merek Amerika tidak bisa merebut hati konsumen Indonesia, selain membangun ekosistem industri, yakni harga jual kembali.
Ia mengatakan umumnya konsumen Indonesia tidak ingin rugi saat menjual mobilnya kembali. Lebih memilih mobil yang harga jualnya relatif stabil.
"Bukankah masih banyak orang Indonesia yang berpikiran untuk mendapatkan harga jual tinggi mobil yang akan mereka beli saat akan dijual kembali? Ini salah satu keunikan konsumen Indonesia yang terlewat oleh Amerika," kata Yannes kepada detikcom melalui pesan singkat, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita lihat upaya konstruktif Toyota, mereka bahkan mendirikan Mobil 88 (penjual mobil bekas) untuk menjaga harga used market produk mereka agar tetap tinggi," ujar Yannes.
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar