Prabowo dalam beberapa kesempatan masih terlihat menggunakan mobil pribadinya yakni Toyota Alphard berpelat B 108 PSD. Mobil Alphard Prabowo itu akhirnya diganti nomor polisinya dengan pelat nomor Menhan 1-00.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita Alphard Prabowo, berita populer lainnya meliputi mobil Amerika yang banyak menyerah di Indonesia, mobil Jepang yang lebih populer dibanding mobil Amerika, hingga Komjen Idham yang larang anaknya berkendara sebelum punya SIM. Berikut ulasannya.
Alphard sendiri telah memiliki wajah baru pada akhir 2017. Kemudian wajah baru Alphard menyapa warga Indonesia pada Maret 2018. Desainer Toyota telah melakukan sejumlah perubahan untuk lebih menyempurnakan penampilan, kenyamanan, dan fitur keselamatan pada Alphard.
Dengan desain baru, tampilannya kini terlihat semakin mewah. Perubahan pada headlamp, hood moulding, bumper, grille serta foglamp bezel menjadikan New Alphard dan kian menarik perhatian.
Tampilan belakang, desain baru pada rear lamp dan door garnish semakin menonjolkan mobil ini sebagai kendaraan kelas atas. Dilengkapi desain baru pada alloy wheel dengan ukuran 18" menjadikan New Alphard dapat merepresentasikan penggunanya.
Bagian kabin juga mengalami perubahan yang menarik. Tampilan odometer semakin memancarkan warna kemewahan dan advance, serta kursi yang dilapis kuat dengan captain seat. Untuk memberikan kenyamanan lebih, sandaran kursi kini menjadi fitur yang mampu menunjang tulang punggung (lumbar support) yang semakin baik.
Untuk interior, Alphard varian 3.5 Q di dominasi warna hitam dilengkapi dengan aksen brown olive ash brull woodgrain. fitur tambahan berupa Blind Spot Monitor yang berfungsi untuk semakin mempermudah pengemudi dengan menambah luas pandangan khususnya di bagian blind spot.
Untuk mendukung kinerja konsumsi bahan bakar, khusus pada varian 3.5 Q, kini menggunakan teknologi auto idling terbaru.
Khusus untuk varian Q, kini dilengkapi dengan mesin berteknologi V6 dengan VVT-i dan menggunakan transmisi baru, yaitu 8 AT. Selain hemat bahan bakar, teknologi ini juga semakin ramah lingkungan.
Pesona mobil Amerika di Indonesia kian hari kian memudar. Salah satu penyebabnya adalah minimnya mobil merek Amerika yang dijual di Tanah Air.
Diketahui dulu ada beberapa pabrikan Amerika yang menjajakan mobilnya di Tanah Air seperti Ford dan Chrysler. Namun keduanya memutuskan untuk hengkang karena kurang kompetitif untuk bersaing dengan merek lain. Menyusul Ford dan Chrysler, baru-baru ini Chevrolet mengumumkan untuk menyetop penjualan mobilnya di Indonesia mulai Maret 2020. Keputusan tersebut diambil lantaran penjualan mobil merek Chevrolet di Indonesia kurang cemerlang.
Chevrolet tampak menyerah bersaing dengan merek-merek Jepang, Korea, hingga China saat berjualan di Indonesia. Namun, General Motors yang menaungi merek Chevrolet masih bertanggung jawab untuk melayani layanan purnajual bagi para pemilik mobil Amerika tersebut.
"Strategi marketing di Indonesia itu masing-masing perusahaan punya sendiri-sendiri. Saya tidak ikut campur di situ, cuma yang saya bisa bilang itu mereka harus melihat karakteristik orang Indonesia sendiri seperti apa," tutur Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2019).
Tak seperti mobil Jepang yang sudah puluhan tahun bertahan di Indonesia, mobil Amerika cenderung tidak kuat menghadapi panasnya persaingan otomotif Tanah Air.
Kini, hanya tersisa satu merek mobil Amerika di Indonesia yakni Jeep. Merek Jeep ditangani oleh Hascar Group. Pihak Hascar sendiri telah menyiapkan strategi tersendiri agar bisa eksis di industri otomotif Indonesia.
"Saya perhatikan, pertama kita harus tahu selera orang Indonesia. Selera desain ya. Tidak bisa sembarangan, harga bisa ikuti kemudian, meski nanti ada positioning price kan, tapi selera dan desain itu penting," ujar Chief Executive Officer, Hascar Group Ari Utama beberapa waktu lalu.
"Mereka (pabrikan Jepang) melakukan riset itu dalam sekali (untuk pasar Indonesia), apalagi mereka punya pabrik di sini. Kita yang tidak punya pabrik harus lebih selektif dalam memilih produk, tidak bisa kita produknya Amerika banget, Eropa banget, tidak diterima sama sini," sambungnya.
Mobil-mobil merek Jepang ini tak hanya jago kandang dan laris manis di berbagai negara. Bahkan di Amerika yang juga diketahui sebagai negara produsen mobil, warganya lebih memilih untuk menggunakan mobil Jepang seperti tampak dalam survei cars.com.
Mobil Jepang dinilai memiliki kualitas yang baik dibanding mobil Amerika. Benarkah demikian?
Mengutip situs Hot Cars, mobil Jepang dikenal lebih tahan lama dari sisi kualitas. Mobil lebih tahan banting dan biasanya berumur panjang.
Selain itu, mobil Jepang juga hemat dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan mobil Amerika yang disebut-sebut lebih boros.
Namun kalau bicara desainnya, mobil Jepang dinilai lebih kaku. Perubahan desain mobil biasanya tak dilakukan secara besar-besaran. Sementara untuk mobil Amerika, masih memiliki desain yang stylish. Desain mobil Amerika juga disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Meski kerap mendapat kritikan karena desain yang cenderung monoton, mobil Jepang dinilai memiliki harga terjangkau. Pun demikian dengan suku cadangnya. Suku cadang mobil Jepang disebut murah.
Tentu ini penting bagi konsumen dan menjadi salah satu pertimbangan sebelum membeli mobil. Selain suku cadang yang dijual murah, biaya servis mobil juga terbilang terjangkau. Dengan demikian konsumen bisa lebih sedikit menghemat pengeluarannya.
Meskipun suku cadang lebih murah, tak lantas membuat mobil kualitasnya buruk. Komponennya kuat-kuat sehingga pemilik mobil tak perlu bolak-balik ke bengkel karena khawatir suku cadangnya cepat rusak.
Pabrikan Jepang membuat mobilnya agar lebih nyaman dikendarai dengan bentuknya yang kecil. Salah satu caranya adalah menggunakan mesin dengan kapasitas tak terlalu besar. Sementara produsen mobil Amerika biasanya menawarkan mesin berkapasitas besar pada tiap produknya. Ukuran mobil pun umumnya lebih besar.
Di Jepang, mobil-mobil Amerika justru kurang laris. Sempat diberitakan CNBC belum lama ini, produsen mobil Amerika masih kesulitan untuk mengikuti selera orang Jepang. Ditambah lagi para produsen tersebut tak memiliki diler di Jepang, sehingga membuat warga sekitar kesulitan ketika ingin membeli mobil. Anggapan soal mobil Amerika tak tahan lama serta boros bensin pun masih menggelayuti pikiran orang Jepang.
Mobil-mobil kecil alias Kei Car masih mendominasi di Jepang. Sebesar 40 persen mobil yang terjual di Jepang berjenis Kei Car. Mobil mungil itu pun kebanyakan dijual oleh merek Jepang seperti Suzuki dan Daihatsu. Jepang termasuk salah satu negara yang padat penduduk, para warganya menginginkan mobil yang kecil agar mudah bermanuver dan mudah saat diparkir serta efisien bahan bakar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal memiliki hobi berkendara motor secara konvoi. Dalam sebuah kesempatan, Jokowi berkendara motor trail untuk mengecek pembangunan tol di Papua. Di hari lain, Jokowi juga pernah berkendara santai menggunakan motor custom bergaya chopper dan bobber.
Kini setelah menjabat di periode keduanya sebagai orang nomor satu di RI, apakah Jokowi masih suka berkendara motor? Menurut pendiri Elders Garage, Heret Frasthio, Jokowi terlihat masih antusias dengan kendaraan roda dua.
"Sangat, sangat (antusias)," kata Heret yang juga menyuplai motor chopper untuk Jokowi.
Menurut Heret, orang yang sudah terlanjur suka berkendara motor, tidak akan bisa melupakan sensasi keasyikannya.
"Kalau menurut aku, orang sudah suka motor, nggak bakal ninggalin. Cuma memang (Presiden Jokowi) pasti ada prioritas. Negara ini lebih penting daripada cuma ambisi naik motor," terangnya.
Sebagai informasi, Heret merupakan salah satu pembuat motor custom yang saat itu produknya dibeli Jokowi. Heret mewakili Elders Garage bekerja sama dengan Kick Ass Chopper membuat sebuah motor dengan rangka Chopperland, yang menggendong mesin Royal Enfield Classic 350.
Sampai saat ini, Heret pun mengatakan masih aktif berkabar dengan ajudan Jokowi
"Terakhir aku ngasih kabar kalau misalnya Elders sekarang masuk dalam produksi helm SNI. Sementara itu aja. Dan di momen ini (Custom Collaboration 2019) sebenarnya kami juga sudah mengirim invitation (untuk Presiden Jokowi). Cuma pasti dengan kesibukannya saat ini, kemarin juga baru dilantik, ya kita nggak terlalu berharap (dia datang)," terang Heret.
Siapa pun harus menaati peraturan berkendara termasuk pihak kepolisian. Calon Kapolri Komjen Idham Aziz pun demikian. Meski berada di lingkungan kepolisian, ia mengajarkan sang anak untuk tetap patuh terhadap aturan yang ada.
Ia bahkan melarang sang anak untuk mengendarai kendaraan jika belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Ayah saya orang yang sangat disiplin. Kedua, selama saya sampai umur 17 saya dilarang bawa kendaraan, baru setelah 17 diajarin kemudi, setelah punya SIM baru boleh," kata putra sulung Komjen Idham, Ilham Urane Azis seperti dikutip dari detiknews.
Seperti diketahui syarat pembuatan SIM yang pertama adalah persyaratan usia. Untuk SIM A, pemohon harus berusia 17 tahun. Untuk pemohon BI dan BII harus berusia 20 tahun, SIM C dan D berusia minimal 16 tahun dan SIM umum paling tidak berusia 21 tahun.
Syarat berikutnya adalah kelengkapan berkas berupa KTP asli dan fotokopi (4 lembar) serta Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari dokter. KTP juga diperoleh saat seseorang berumur 17 tahun.
SIM memang menjadi perlengkapan wajib dimiliki pengendara. SIM menjadi bukti bahwa pengendara memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan berkendara.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah