Berita Populer: Pria Bakar Motor karena Ditilang, Pejabat Naksir Esemka

Berita Populer: Pria Bakar Motor karena Ditilang, Pejabat Naksir Esemka

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 11 Sep 2019 07:53 WIB
Berita Populer: Pria Bakar Motor karena Ditilang, Pejabat Naksir Esemka
Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom
Jakarta - Seorang bikers di India yang tak terima ditilang melampiaskan amarahnya. Tak tanggung-tanggung, motor yang digunakannya dibakar.

Kejadian itu berada di Delhi, India. Seorang pemotor ditilang polisi karena melakukan pelanggaran lalu lintas. Pria ini ditilang karena berkendara di bawah pengaruh alkohol dan tidak menggunakan helm.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi setempat pun menghentikannya dan meminta surat-surat kelengkapan berkendara yang ternyata tak ia bawa pada saat itu. Namun, pria itu tidak terima ditilang hingga akhirnya motornya dibakar sendiri.

Berita soal pria bakar motor karena ditilang menjadi berita populer otomotif, Selasa (10/9/2019). Selain itu, berita populer lainnya ada pejabat yang naksir Esemka, kendaraan yang irit BBM, bahaya berkendara di sekitar truk, sampai bos Nissan yang memilih mengundurkan diri setelah dibayar berlebih. Berikut ulasannya.
Pemotor di India itu melanggar lalu lintas. Petugas polisi kemudian menyetopnya dan menindak pemotor tersebut karena telah melanggar.

"Petugas polisi lalu lintas menginformasikan kepada kami bahwa mereka telah menahan seorang pengendara motor yang tidak menggunakan helm. Pria itu bernama Rakesh dan dalam keadaan mabuk. Ia tidak dapat menunjukkan dokumen valid dari surat-surat kendaraannya. Karena tidak menggunakan helm dan mabuk, polisi langsung menilangnya di tempat," kata Wakil Komisaris Polisi, Parvinder Singh.

Ia terkena denda sebesar USD 224 atau sekitar Rp 3,1 juta dan semakin membakar ubun-ubunya. Kemarahannya meledak saat polisi akan mengangkut motornya pergi. Pria ini pun menolak dan menendang motornya, setelah itu ia menarik pipa selang bensin dan membakar motor tersebut menggunakan korek api kayu.

"Ia langsung menolak dan menendang motor dia sendiri. Saat motornya terbaring di jalan ia menarik selang bensin, menumpahkan bensinnya. Sebelum petugas kepolisian mengendalikannya ia mengeluarkan korek api dan membakar sepeda motornya," terang Singh.

Rakesh pun segera diborgol dan dibawa ke markas kepolisian setempat. Selain pelanggaran lalu lintas yang ia lakukan tentunya ia akan disidang atas tindakan berbahaya membakar sepeda motor juga.

Kehadiran Esemka berhasil membuat kagum beberapa kalangan. Bahkan kalangan pejabat sekelas gubernur pun kepincut akan daya tarik mobil yang diproduksi di pabrik kawasan Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah, itu.

Dalam pemberitaan detikcom sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyatakan minatnya akan mobil Esemka. Namun bukan pikap Esemka Bima yang dinanti Ganjar, melainkan SUV.

Ganjar di laman Instagram pribadinya mengungkapkan, jika nantinya mobil non-niaga keluaran Esemka meluncur, dirinya bakal menggunakan SUV tersebut sebagai kendaraan dinas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tak hanya itu, ia mengaku siap memakainya untuk mobil dinas sebagai wujud dukungan terhadap karya anak bangsa.

"Saya pengin cepat beli, dan merasakan mobil hasil karya anak bangsa. Mungkin bisa jadi mobil dinas gubernur dan bupati-wali kota di Jateng," sambungnya.

Tapi bukan berarti Ganjar mengabaikan mobil perdana Esemka. Disebutkannya, pikap Esemka Bima akan dimanfaatkan sebagai kendaraan petani, nelayan, juga pelaku usaha kecil.

Saat ini Esemka baru memiliki satu model untuk ditawarkan ke masyarakat Indonesia lewat pikap Bima. Namun, pada saat peresmian pabrik, ada tiga SUV yang turut dipajang. Namun, belum diketahui apakah ketiga SUV tersebut bakal dirilis dalam waktu dekat atau tidak.

Selain Ganjar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bakal membantu mempopulerkan Esemka. Sayangnya, tak seperti Ganjar, Ridwan masih belum tahu lebih dalam soal Esemka, sehingga ia belum bisa memberikan komentarnya lebih banyak.

"Jadi menunggu teknisnya seperti apa, belum jelas speknya, berapa harganya. Kalau benar, kita akan bantu mempopulerkan mobil kebanggaan Indonesia," ungkap pria dengan sapaan akrab Kang Emil itu.

Sebelumnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada saat dirinya sedang bertarung menjadi cawapres mengaku sudah siap membeli Esemka jika mobil itu lahir. Pernyataan tersebut muncul menanggapi isu peluncuran Esemka pada akhir 2018.

"Keinginan punya mobil nasional dan setiap negara punya kebanggaan, punya mobil nasional. Kalau mobil Esemka itu keluar, saya adalah salah satu yang jadi pembeli pertama," ujar Sandiaga pada November 2018 lalu.

Nissan punya teknologi e-Power, sebuah teknologi elektrifikasi kendaraan bermotor yang tetap membutuhkan bahan bakar minyak sebagai penggerak mesin generator. Mengingat mobil ini masih pakai mesin bensin, konsumsi bahan bakarnya sangat irit.

Salah satu mobil Nissan yang pakai teknologi itu adalah Note e-Power. Nissan Note e-Power digerakkan oleh motor listrik. Tenaganya dihasilkan dari mesin bensin 1.2 liter yang bertugas sebagai generator untuk mengisi daya listrik ke baterai.

"E-power ini sebenarnya pure electric vehicle tapi masih menggunakan bensin, ini digerakkan oleh motor listrik. Bedanya, untuk charging tidak diperlukan external charging unit. Dilengkapi dengan engine 1.2 liter yang hanya difungsikan sebagai generator untuk cas baterai. Masih diperlukan bensin sebagai bahan bakar," kata Senior Manager Research and Development PT Nissan Motor Indonesia, Jauhari Adzannis.

Sebagai mobil yang masih menggendong mesin bensin, Nissan menyebut Note e-Power sangat irit bahan bakar. Sebab, mesin bensin itu tidak bekerja menggerakkan roda, melainkan hanya sebagai generator pengisi daya listrik.

"Dan dia (mesin bensinnya) kita set hanya bekerja di RPM tertentu yang sangat efisien. Biasanya kendaraan biasa itu engine dari RPM rendah sampai tinggi, nah ini untuk e-Power hanya di range 2.500 sampai 3.000 rpm, kita set stasioner di situ. Kita tidak bisa menyalakan atau mematikan engine jadi engine akan kerja otomatis sesuai kebutuhan baterai," kata Jauhari.

Dengan tangki bensin yang bisa menampung 40 liter, mobil ini diklaim bisa melaju lebih jauh. Bahkan, iritnya mobil ini setara dengan sepeda motor.

"Kita bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar e-Power ini satu liternya bisa menempuh jarak 37,2 km. Atau sekitar 1.400 km dalam sekali full tank 40 liter," kata Jauhari.

Hati-hati bila sedang berhadapan dengan kendaraan besar seperti truk atau kontainer. Baik berhenti di belakang atau berada di depan kendaraan besar perlu menjaga jarak. Seperti video yang diunggah akun instagram ntmc_polri menunjukkan kendaraan besar sulit untuk berhenti ketika melakukan pengereman mendadak.

"Seandainya kita terpaksa berhenti/macet di jalan tol, hindari posisi di belakang kendaraan besar, karena dgn kecepatan 43 km/jam saja kendaraan kita bisa hancur tidak berbentuk," tulis laman instagram ntmc_polri seperti dilihat detikcom.

Dari kacamata keselamatan di jalan pun menyerukan hal yang serupa. Director Tranining Safety Defensive Sony Susmana mengatakan sebaiknya menjaga jarak dengan kendaraan besar seperti truk ataupun bus.

"Yang sering terjadi adalah kita berada di belakang mobil besar. Nah ini paling tidak disarankan karena dia kan remnya lebih besar sehingga itu kondisi paling tidak aman khususnya di jalan tol," kata Sony.

"Jadi kira-kira kalau di belakang kita ada mobil besar dan di depannya juga ada mobil (bukan truk) maka usahakan lebih rada dekat dengan mobil depan karena dia (truk) remnya rada telat," sambung Sony.

Bicara keamanan, Instruktur RDL Andry Berlianto juga mengatakan untuk menyikapinya dengan menjauhi bahaya.

Antisipasi yang pertama setiap pengemudi dengan pandangan luas dan meningkatkan kepekaan terhadap bahaya serta risiko yang tertangkap oleh mata. Gunakan kaca spion sebagai alat bantu melihat ke belakang.

"Jaga jarak atau buat jarak aman dengan kendaraan berat dan perhatikan potensi bahaya dan risikonya," katanya.

Disarankan untuk menjauh dari truk, jika perlu dengan mundur perlahan atau langsung bergerak cepat mendahului (truk) sebagai bagian dari penanganan bahaya.

"Praktik antisipatif kiranya dapat mereduksi bahaya menjadi minim dan tetap siaga saat mengemudi adalah hal wajib bagi setiap pengemudi," kata Andry.

Kondisi Nissan belum juga pulih. Setelah ditinggal Carlos Ghosn yang ditahan karena skandal keuangan juga PHK belasan ribu karyawan, kini sang bos Hirota Saikawa juga mundur efektif per 16 September 2019.

Diberitakan CNN, Selasa (10/9/2019) keputusan Saikawa untuk mundur dilakukan setelah mengaku kepada wartawan Jepang bahwa dirinya dan segenap eksekutif Nissan mendapat kompensasi dana berlebih dari saham pada 2013.

Saikawa membantah dirinya melakukan kesalahan dan akan mengembalikan kelebihan pendapatan itu kepada perusahaan. Kelebihan pendapat tersebut diduga ada hubungannya dengan skandal yang menerpa Carlos Ghosn dan Greg Kelly.

Saikawa mengkonfirmasi menerima 47 juta yen (U$ 440.000 atau Rp 6,1 miliar) sebagai kompensasi bonus.

Sayangnya, Nissan masih belum mau mengungkap lebih lanjut terkait hal tersebut karena proses peradilan masih terus berjalan.

Rincian kelebihan gaji Saikawa itu muncul dalam berita acara jelang pertemuan antara Nissan dan Dewan Direksi. Namun Dewan Direksi Nissan Yasushi Kimura menyebut kelebihan pembayaran kepada Saikawa bukanlah hal yang menyalahi aturan.

Sebelum ada kejadian ini, kepemimpinan Saikawa menangani Nissan pun sempat diragukan. Alasannya saat itu kondisi Nissan sedang terpuruk mulai dari pendapatan yang menurun drastis hingga harus melakukan PHK terhadap 12.500 pekerjanya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kepada wartawan di Jepang hari Senin (9/9/2019), Saikawa menyatakan ia akan secepatnya mengembalikan uang yang bukan merupakan haknya tersebut. Sebagai gantinya, Nissan menunjuk Chief Operating Officer Yasuhiro Yamauchi untuk menggantikan peran Saikawa.


Hide Ads