Berita Populer: RI Bikin Mobil Tempur 2 Hari, Gantung Parfum Didenda

Berita Populer: RI Bikin Mobil Tempur 2 Hari, Gantung Parfum Didenda

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 20 Agu 2019 07:46 WIB
Berita Populer: RI Bikin Mobil Tempur 2 Hari, Gantung Parfum Didenda
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Indonesia punya kendaraan tempur produksi sendiri yang digarap oleh PT Pindad (Persero). Pembuatan kendaraan tempur itu pun tak butuh waktu lama.

PT Pindad (Persero) sebagai manufaktur kendaraan tempur di Indonesia memiliki kemampuan membuat satu unit kendaraan tempur dalam waktu 2 hari saja. Waktu tersebut dapat dicapai karena kemampuan para ahli yang sudah cukup lama berkecimpung serta bantuan teknologi canggih lainnya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil tempur Pindad juga dipakai oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Anoa 6x6 buatan Pindad dipercaya untuk turut serta dalam misi perdamaian PBB.

Kemampuan Pindad dalam memproduksi kendaraan tempur hanya dalam dua hari menjadi berita populer otomotif, Senin (19/8/2019). Selain berita kendaraan tempur tersebut, berita populer lain adalah menggantung parfum mobil bisa didenda, motor yang diberi jalur khusus di Jakarta, mobil nasional Vietnam yang masih diragukan. Berikut ulasannya.
Menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose, rata-rata satu unit kendaraan tempur bisa dibuat dalam dua hari. Sebab, kata Mose, pemahaman membuat kendaraan tempur itu sudah dimiliki cukup lama.

"Kemampuan itu sudah ada dari mesin dan skill," ungkap Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui detikcom di Bandung, Jawa Barat.

Namun hal itu dapat dicapai ketika material pendukung dalam keadaan tersedia semua. Untuk saat ini masih ada beberapa komponen penting yang perlu diimpor supaya produksi dapat berjalan. Biasanya komponen tersebut dapat sampai dalam kurun waktu 4-6 bulan.

"Yang jadi kendala adalah material impor, waktu untuk pengadaan material bisa 4 sampai 6 bulan jadi kita harus order duluan sebelum mendapatkan kontrak," jelas Mose.

Terlepas dari hal tersebut pabrik Pindad sendiri memiliki kapasitas produksi yang cukup tinggi sebagai sebuah kendaraan tempur lengkap dengan senjatanya. Dalam satu tahun pabriknya mampu melahirkan 100 kendaraan tempur baru yang siap beroperasi.

"Kapasitas produksi sudah 90-100 unit per tahun tapi itu tergantung bagaimana kita melakukan paralel atau serial produksi misal satu tahun itu ada order untuk Badak atau Komodo dan lainnya tentu akan dilihat bagaimana serial produknya," tukas Mose.

Pengendara di Inggris tak bisa sembarangan menggunakan pengharum kabin mobil. Maksud hati membuat kabin mobil menjadi harum, menggantung parfum di dalam mobil justru bisa didenda hingga 1.000 Poundsterling atau kalau dirupiahkan setara Rp 17,2 juta.

Menggantung parfum di spion tengah mobil dinilai membahayakan oleh otoritas setempat. Ketika sedang berkendara, tak boleh ada benda sekecil apa pun yang menghalangi pandangan. Parfum yang digantung di spion tengah mobil dianggap menjadi halangan karena bisa mengurangi respons pengendara ketika terjadi kecelakaan.

Si pengendara harusnya bisa lebih cepat merespon namun jika adanya hambatan semacam parfum di tengah spion mobil kecelakaan malah tak terhindarkan.

Tak ada aturan khusus memang yang melarang pengendara menghias bagian depan mobil. Namun dalam aturan berkendara di Inggris tertulis, kaca depan dan jendela harus bersih dari segala halangan demi menambah penglihatan si pengendara.

"Tidak diizinkan bagi siapa pun untuk mengendarai mobil dengan posisi tertentu sehingga si pengendara dapat berpotensi kehilangan kontrol juga pandangan ke depan yang terbatas," tulis Undang-undang lalu lintas Inggris.

Sebuah lembaga lalu lintas jalan di Inggris IAM RoadSmart pun mengamini hal tersebut. Head of Driver Behaviour di IAM RoadSmart, Rebecca Ashton menyebut segala sesuatu yang menggantung di kaca mobil dapat mengganggu pandangan si pengendara.

"Kehilangan pandangan karena ada sesuatu yang menghalangi tentu sangat membahayakan. Berkendara yang baik tak hanya memiliki kemampuan khusus, Anda juga harus bisa mengantisipasi dan bagaimana menangani jika terjadi suatu masalah.

Dampak dari tingginya polusi udara Jakarta membuat Pemprov DKI Jakarta memperluas daerah ganjil-genap. Sepeda motor tidak kena aturan itu, namun rencananya akan dibuat jalur khusus atau kanalisasi di beberapa wilayah ruas jalan yang terkena ganjil genap.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto mengatakan terkait kebijakan tersebut, semestinya pengguna jalan baik mobil ataupun motor menciptakan budaya disiplin.

"Jujur saja, di lajur itu memang tidak semata roda dua yang melintas, terlihat juga mobil pribadi atau kendaraan lain. Praktis, lajur sepeda motor tidak selamanya steril," kata Edo saat dihubungi detikcom.

Lebih lanjut Edo mengatakan permasalahan bukan karena mobil yang mengambil lajur ataupun sepeda motor yang kehilangan jalurnya. Menurutnya, budaya tertib berlalu lintas tidak melulu diciptakan pemerintah. Kesadaran dalam diri penggunaan jalan adalah hal yang harus dibudayakan.

"Ya. Disiplin menjadi kata kunci mewujudkan berkendara rendah risiko. Disiplin tak semata terkait regulasi yang diterapkan oleh para penegak hukum. Tapi, juga disiplin pada diri sendiri," kata Edo.

PT Pindad (Persero) selaku manufaktur perlengkapan tempur di Indonesia sendiri memiliki model-model andalan meraka yang cukup diperhitungkan oleh pasukan militer dunia.

Berdasarkan kondisi saat ini dan model yang tersedia, Anoa 6x6 menyumbang kontribusi penjualan terbesar untuk PT Pindad (Persero). Kendaraan satu ini bahkan telah dipercaya untuk turut serta dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Saat ini kita lihat paling banyak adalah kebutuhan untuk Anoa. Anoa 6x6 ini dengan varian yang cukup banyak ada APC, recovery ada amphibious dan seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya bahwa penggunaan di pasukan pengaman PBB, Anoa kita akhir tahun kemarin mendukung dengan mengirim sejumlah Anoa kita," ujar Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui detikcom di pabriknya di Bandung, Jawa Barat.

Hingga saat ini, sudah 350 unit lebih Anoa yang digunakan oleh PBB sebagai kendaraan militer dalam misi perdamaian mereka. Belum lagi dengan berbagai kebutuhan negara tetangga dan dalam negeri dari TNI dan Polri.

Setelah Anoa, Komodo merupakan produk Pindad yang paling dicari. Konsumen tetap dari model ini adalah pihak Polri dan TNI.

"Kemudian kedua Komodo baik di TNI maupun Polisi. Kemudian Badak 6x6, mudah-mudahan tahun ini kita punya kontrak medium tank turret 105 dengan pendanaan kredit ekspor dan 8x8 infantry vehicle," ungkap Mose.

Vietnam punya ambisi tersendiri ketika mengembangkan mobil nasional perdananya VinFast. Tak tanggung-tanggung, VinFast bahkan berniat untuk menjegal mobil sekelas Proton, Toyota, hingga Ford di negerinya sendiri juga di dunia.

Vietnam juga menggandeng beberapa ahli di dunia otomotif demi mewujudkan ambisinya itu.

"Vinfast memiliki visi untuk menjadi merek otomotif ternama di dunia untuk membuat mobil mewah berstandar global yang dapat menjadi kebanggaan warga Vietnam juga menjualnya dengan harga terjangkau," ujar bos VinFast Le Thi Thu Thuy dikutip South China Morning Post, Senin (19/8/2019).

Laju VinFast tak mulus. Ambisi VinFast itu tak ditanggapi positif oleh semua warganya. Masih ada beberapa warga Vietnam khususnya pengguna mobil mewah sekelas BMW, Mercedes-Benz meragukan kualitas dari VinFast.

Misalnya seorang pemilik pabrik asal kota Ho Chi Min masih mempercayai tunggangannya ke SUV asal Jepang. Pria bernama Jonathan Nguyen belum berniat untuk mengganti mobilnya itu dalam waktu dekat.

"Sejauh ini belum ada teman saya yang membeli satupun mobil VinFast. Bagi saya sendiri setidaknya butuh dua tahun untuk meyakinkan segalanya karena saya belum percaya kualitasnya. Mungkin saja bisa bagus atau buruk, mereka benar-benar baru. Jika nanti kondisi VinFast terus stabil mungkin saya mulai pikir-pikir untuk membelinya," ungkap Nguyen.

Nguyen juga menyebut butuh waktu bertahun-tahun bagi VinFast jika ingin setara dengan merek premium Jerman.

Nada sumbang soal VinFast juga disampaikan oleh warga Vietnam lain bernama Duc Tran. Duc Tran belum percaya sepenuhnya akan VinFast meski telah menggandeng BMW, Opel, hingga Pininfarina ketika membangun mobilnya.

"Saya tak akan membelinya karena tak familiar dengan merek itu. Saya belum percaya kualitasnya," ujar Tran yang sehari-hari mengendarai Mercedes-Benz.

Pihak VinFast sendiri mengakui mobilnya cukup laris manis di pasaran. Sejak pertama kali diluncurkan, disebutkan Thuy 10.000 unit VinFast telah dipesan.

"Strategi kami untuk tetap fokus memastikan produknya aman dan berkualitas tinggi dengan desain elegan, keren, juga sesuai dengan keinginan konsumen sehingga bisa memenuhi standar internasional," ucap Thuy.

Mengutip dari situs resminya, VinFast memiliki tiga model, yaitu sedan, SUV dan hatchback. Untuk sedan dan SUV termasuk mobil yang cukup mewah. Fitur-fiturnya pun tak kalah keren dari mobil Jepang atau Eropa.


Hide Ads