Baca juga: Bagaimana Tahapan Produksi Kendaraan Tempur? |
Tak hanya di dalam negeri, hasil karya anak bangsa satu ini pun sudah menjadi sorotan mancanegara. Direktur Utama PT Pindad (Persero) menegaskan bahwa anak bangsa sudah dapat bersaing kemampuannya dengan negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau saya bilang nggak kalah nggak jadi ini satu keunggulan kita yang terus melakukan inovasi tanpa henti. Jadi kalau kita bicara kendaraan tempur atau industri militer rasanya udah nggak ada yang tertutup," kata Mose kepada detikcom saat ditemui di pabrik Pindad, Bandung, Jawa Barat.
Kemampuan tersebut tentunya seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat. Menyambung pernyataan Mose di atas, hal itu akan membuka peluang pada anak bangsa untuk segera belajar dari pasar industri kendaraan militer berstandar internasional.
![]() |
"Semua negara ekspos kemampuan dan akhirnya kita cepat menangkap apa yang menjadi kebutuhan di sektor military sehingga litbang kita langsung juga melakukan inovasi. Jadi rasanya kita tidak kalah dengan negara lain untuk industri militer," lanjutnya.
Ia bahkan berani mengatakan bahwa kemampuan negara ini dalam menghasilkan kendaraan militer sudah berada di atas rata-rata negara lain. Sayangnya hal tersebut belum seiring dengan ketersedian material dalam praktiknya.
"Kalau bicara dari kemampuan teknologi kita bisa dikatakan sudah di atas rata rata negara yang punya kemampuan. Tapi kalau bicara hardware kita memang harus akui masih di bawah dengan negara lain karena mereka sudah lebih siap memproduksi raw material merubah material menjadi produk jadi ini yang memang menjadi tugas kita untuk bagaimana menjadi mandiri di industri militer," paparnya.
![]() |
Tentunya mengetahui titik tersebut menjadi kelemahan, PT Pindad sudah menyiapkan sebuah langkah agar potensi dari hasil produksi bisa lebih ditingkatkan. Dengan begitu industri kendaraan militer negara ini tak perlu lagi bergantung pada negara lain.
"Dalam waktu dekat kita akan punya pabrik propelan tentunya ini salah satu terobosan kita untuk bagaimana kita mandiri di industri pertahanan," pungkasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah