Berita Populer: Lalu Lintas Negara Tetangga, Mobil Mewah Nganggur

Berita Populer: Lalu Lintas Negara Tetangga, Mobil Mewah Nganggur

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 25 Jun 2019 07:55 WIB
Berita Populer: Lalu Lintas Negara Tetangga, Mobil Mewah Nganggur
Foto: Luthfi Anshori
Jakarta - Lalu lintas di negara tetangga ini terbilang tertib. Ternyata negara berkembang tak selalu carut-marus lalu lintasnya.

Contohnya ada di Kota Kuching, Sarawak, Malaysia. Di kota dengan populasi warga mencapai 570 ribu ini kondisi lalu lintasnya bisa dikatakan menjadi salah satu yang teratur di Asia Tenggara.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pantauan detikcom selama dua hari menjelajah jalanan Kuching pada event Terios 7 Wonders, perilaku pengendara di kota ini terlihat cukup tertib.

Berita seputar tertibnya lalu lintas di negara tetangga menjadi salah satu berita populer, Senin (24/6/2019). Selain itu, ada berita populer lain seperti mobil mewah yang nganggur di Papua Nugini hingga Ertiga berlogo Toyota. Berikut ulasannya.
Di Kota Kuching, Sarawak, Malaysia, pengendaranya cukup tertib. Mobil-mobil selalu berhenti tepat di belakang marka saat lampu traffic berubah merah.

"Pengemudi di sini biasanya juga selalu menunggu lalu lintas dari arah belakang kosong, saat mereka hendak belok ke arah kiri langsung," cerita Danu Enggal Prasetyo, tenaga pengemudi Terios 7 Wonders.

Tertib dalam mematuhi rambu lalu lintas juga diikuti dengan cara berkendara yang baik. Artinya, kendaraan dipacu dengan kecepatan aman dan tidak dikendalikan secara arogan.

Sebagian besar ruas jalanan di Kuching sendiri memang dipenuhi oleh kendaraan city car dan SUV atau double cabin. Ada pula beberapa sedan mewah yang seliweran. Sementara untuk pengendara motor, jumlahnya bisa dihitung jari.

Bicara rambu-rambu, beberapa perangkat peringatan keselamatan yang ada di ruas jalanan Kuching juga cukup melindungi para pengguna jalan. Salah satu rambu-rambu yang cukup penting adalah adanya garis kejut berwarna kuning di setiap ruas jalan yang terdapat persimpangan.

Ada yang menarik dari rambu-rambu garis kejut yang ada di Kuching, Malaysia. Sebab selain diberi warna yang jelas, garis kejut di Malaysia konsisten ditempatkan di setiap persimpangan. Desain garis kejut dibuat setipis mungkin, namun dengan desain yang lebih panjang, sehingga pengemudi tetap bisa waspada tanpa harus takut ada guncangan dari efek garis kejut yang tebal.

Meski secara umum kondisi lalu lintas di Kuching bisa dikatakan cukup tertib, tetap saja ada banyak kekurangan di kota yang punya ikon hewan kucing ini. Misalnya mobil yang banyak terparkir di tepi jalan umum, bahkan hingga trotoar.

Sebanyak 39 Maserati dan dua Bentley masih 'nganggur' di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini usai tujuh bulan pelaksanaan KTT APEC di sana. Sebagai informasi, 40 Maserati dan tiga Bentley sengaja dibeli pemerintah Papua Nugini untuk delegasi KTT APEC November lalu.

Kini mobil-mobil itu dilelang. Sayangnya karena ada kesalahan proses lelang maka puluhan Maserati dan dua Bentley masih 'menganggur' seperti diutarakan Menteri yang bertanggung jawab untuk APEC Justin Tkatchenko. Dari total 43 mobil, baru dua yang laku yakni masing-masing satu Maserati dan satu Bentley.

"Terdapat kesalahan pada aturan lelang, itu masalahnya. Tidak ada keterangan harga jualnya," jelas Tkatchenko dikutip dari ABC Australia, Senin (24/6/2019).

Pembelian mobil-mobil mewah untuk membawa para tamu sebelumnya mendapat kritikan karena pemerintah PNG dituduh mengeluarkan biaya untuk hal yang tidak perlu sementara pelayanan dasar bagi warga setempat masih belum memadai.

Menurutnya Maserati dan Bentley dipilih karena menyediakan standar pengangkutan pemimpin negara yang biasa digunakan di KTT APEC.

Pemerintah dan Otoritas APEC pun mengatakan mobil-mobil tersebut akan dengan mudah dijual kembali.

Bulan Februari lalu, Menteri Keuangan ketika itu James Marape, yang sekarang menjadi Perdana Menteri mengumumkan bahwa proses lelang sudah dibuka.

Meski pada awalnya disebutkan bahwa mobil ini akan segera terjual mudah 'seperti menjual kacang', Tkatchenko sekarang ketertarikan untuk membeli mobil-mobil tersebut sekarang tampak menurun.

"Kami mendapat banyak minat pada awalnya namun sekarang karena proses yang panjang, minat mulai berkurang." kata Tkatchenko.

PT Astra Honda Motor baru saja merilis skuter matik (skutik) terbarunya lewat Genio. Kehadiran Genio menambah daftar skutik Honda yang mengusung mesin 110cc. Honda sendiri diketahui memiliki beberapa varian skutik bermesin 110cc sebelum adanya Genio yakni Vario 110, BeAT, juga Scoopy.

Wujudnya sedikit mirip Scoopy membuat Honda disebut hanya mengganti jubah skutik bergaya retro itu. Honda pun menampiknya dengan mengatakan Genio dan Scoopy merupakan dua skutik yang berbeda.

Secara dimensi Genio dan Scoopy memang berbeda. Genio memiliki dimensi 1.869mm x 692mm x 1.061mm dengan wheelbase 1.256mm dan ground clearance yang mencapai 140mm. Sedangkan Scoopy dimensinya 1.847mm x 656mm x 1.061mm, jarak sumbu roda 1.257 mm, serta ground clearance yang lebih tinggi yaitu 143mm.

Honda Genio menggendong mesin baru, generasi termutakhir mesin eSP (enhanced Smart Power) 110cc SOHC dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI. Tenaga maksimal mesin ini mencapai 6,6 kW @ 7.500 rpm, dan torsi puncak di 9,3 Nm @ 5.500 rpm. Kemampuan ini sanggup membuat Honda Genio lebih responsif saat berakselerasi. Skutik baru ini mampu menempuh jarak 0-200 meter hanya dalam 12,4 detik. Kecepatan maksimalnya mampu menyentuh 94 km/jam.

Sementara mesin eSP 110cc dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI yang digendong Scoopy bisa menghasilkan tenaga setara 6,7 kW @ 7.500rpm serta torsi maksimum 9,4 Nm @ 6.000 rpm.

Performa mesin Genio didukung dengan teknologi rangka baru eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) dari Honda yang pertama kali digunakan untuk kendaraan roda dua di Indonesia. Frame ini menggunakan proses produksi mutakhir seperti proses press serta laser welding.

"Untuk Genio, kami mengadopsi untuk pertama kalinya di dunia, platform generasi terbaru dari Honda," ujar Managing Officer, Chief Officer, Motorcycle Operation, Honda Motor, Noriyaki Abe di Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/06/2019).

"Evolusi mesin dan rangka yang benar-benar baru (eSAF) memudahkan penggunaan dan menambah kenyamanan konsumen dalam berkendara," sambungnya.

Strukturnya dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas handling, sehingga sepeda motor mudah dikendarai, ringan, dan nyaman saat bermanuver. Rangka baru ini bahkan mampu memberi pemanfaatan ruang yang semakin efisien terbukti dengan kapasitas bagasi 14 L dan kapasitas tangki bahan bakar 4,2 L.

Kapasitas bagasi pada Scoopy sedikit lebih besar yaitu mencapai 15,4 L namun tangki bahan bakarnya hanya mampu menampung 4 L.

Honda Genio dipasarkan dengan dua tipe, CBS dan CBS-ISS (Idling Stop System) dengan total 11 varian warna. Dari segi harga, tipe CBS yang dipasarkan Rp 17,2 juta (On The Road Jakarta) ini tersedia dalam lima warna, yakni Smart White Blue, Smart Red, Smart Black, Smart Black Red, dan Smart Silver.

Sementara tipe CBS-ISS yang dipasarkan seharga Rp 17,7 juta (On The Road Jakarta), mendapat enam pilihan warna, yakni Trendy Black Red, Trendy White Blue, Trendy White Red, Trendy White, Trendy Black, dan Fabulous Matte Black sebagai varian spesial.

Scoopy juga ditawarkan dalam dua tipe yakni Stylish dan Sporty. Baik Stylist maupun Sporty memiliki banderolan harga sama hanya pilihan warna berbeda. Pilihan warna Honda Scoopy Stylish antara lain Stylish White, Stylish Matte Brown, Stylish Matte Red, dan Stylish Black.

Untuk Scoopy Sporty pilihan warnanya lebih sedikit yaitu Sporty White, Sporty Red, dan Sporty Black.

Secara global, Toyota dan Suzuki telah menjalin kerja sama. Kesepakatan antara Suzuki Motor Corporation dan Toyota Motors Corporation (TMC) mengungkapkan bahwa kedua pabrikan itu akan mengembangkan mobil baru untuk beberapa pasar di dunia, juga akan berbagi mobil satu sama lain.

Dengan kolaborasi itu, Suzuki akan menjual Corolla dengan logo 'S', sementara Toyota akan menjual Ertiga, Vitara Brezza, Ciaz, dan Baleno di India dengan beberapa pembaruan. Baru-baru ini, Baleno versi Toyota sudah meluncur di India dalam bentuk Toyota Glanza. Ke depan, Toyota juga akan me-rebadge Ertiga untuk negara itu.

Strategi Toyota yang menjual mobil Suzuki itu tidak diterapkan di Indonesia. Executive General Manager Marketing Planning PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, menegaskan hal tersebut.

"Kan decision dari TMC sudah jelas, kalau di India dia akan kolaborasi sama Suzuki, kalau Indonesia kolaborasi sama Daihatsu," ujar pria yang akrab disapa Suryo saat berbincang santai dengan detikcom akhir pekan kemarin.

Seperti diketahui, saat ini Daihatsu sudah menjadi anak perusahaan Toyota. Per 1 Agustus 2016, Daihatsu sepenuhnya menjadi milik Toyota. Di Indonesia, Daihatsu juga memproduksi mobil Toyota seperti Avanza, Agya, Calya, dan Rush.

"Jadi kalau ditanya apakah nanti ada kolaborasi sama Suzuki di Indonesia, jawabannya nggak, karena di Indonesia sudah ada (kolaborasi bersama) Daihatsu," sebut Suryo.

Artinya, Glanza atau Baleno versi Toyota dan Ertiga berlogo Toyota yang direncanakan untuk India takkan dijual di Indonesia. Apalagi, di Indonesia Toyota sudah punya Yaris yang bersaing dengan Baleno, juga sudah ada Avanza pesaing Ertiga yang di India akan dijual oleh Toyota. Seperti diketahui, Avanza sudah menjadi market leader, meski sempat disalip Xpander.

"Dari TMC sudah memikirkan hal itu," ujarnya.

Suryo mengomentari soal kolaborasi Toyota dengan beberapa pabrikan lain. Menurutnya, kolaborasi dengan pabrikan lain itu diperlukan mengingat biaya membuat mobil itu cukup mahal.

"Cost R&D (research & development) yang paling mahal. (Kolaborasi) itu nggak bisa dihindari, karena cost itu kan mahal sekali sekarang. Kayak Toyota Supra kan join sama BMW. Sekarang kalau dilihat pemainnya udah kayak konglomerasi, gede-gede. Ada Renault-Nissan-Mitsubishi, kemudian ada Toyota dengan grupnya, dan sebagainya," ucap Suryo.


Hide Ads