Nah kali ini detikOto mendapatkan kesempatan berkunjung ke salah satu manufaktur solar panel dari Indonesia di bawah naman PT Sky Energy Indonesia. Pabrik pembuatan solar panel tersebut bertempat di Wanaherang, Bogor. Hmm, bagaimana produksinya ya Otolovers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses pertama yang dilakukan adalah memasangkan cell dengan beberapa lapisan tembaga dan perak pada permukaannya dengan teknologi printing. Untuk satu cell diperlukan waktu kurang lebih 2 menit untuk melewati proses printing tersebut sehingga menjadi solar cell yang bisa menyerap energi matahari.
Selanjutnya setelah solar cell diuji, lempengan-lempengan tersebut tersebut dirangkai secara paralel yang terhubung satu dengan lainnya dengan tembaga. Hasil akhirnya solar panel bisa dikemas ke dalam tiga bentuk, dalam frame yang rigid, fleksibel, dan dalam bentuk kompak untuk dibawa.
![]() |
"Kalau frame itu berat sedangkan fleksibel lebih ringan dan digunakan di tempat-tempat yang lebih tinggi seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) nah kalau yang bisa dijinjing dan dibawa ini seperti genset fungsinya jadi nggak perlu pakai bahan bakar yang beremisi," ungkap Ronald.
Manufaktur solar panel yang dikenal dengan naman Jskye ini merupakan yang pertama di Indonesia dan sudah berdiri sejak tahun 2008. kebanyakan hasil produksinya digunakan di negara maju seperti di wilayah Amerika dan Eropa. Saat ini di luar produk mereka masih digunakan sebagai barang Original Equipment Manufactur (OEM) dari merek yang bekerja sama dengan mereka.
"Jskye mulai tahun 2008 awalnya sebagai trade implementor PLTS kemudian kita berkembang sampai dengan saat ini kita sudah produksi sendiri untuk solar panel. Saat ini kita itu eksportir solar panel ke Amerika Eropa Oceania. Tanggapan dari pasar luar negeri cukup bagus. Saat ini kita ekspor merupakan barang OEM, jadi masih menggunakan brand luar negeri. Ke depan kita harap bisa bawa nama Jskye ke luar negeri juga," terang Ronald.
Jskye sebagai penyuplai solar panel untuk PJU mengatakan menjual produknya pada kontraktor tertentu dalam jumlah dan pesanan yang beragam. Mulai dari paket penuh hingga sebagian saja seperti lampu LED dan baterainya saja bisa disediakan.
"Saat ini kita lebih banyak support produk, baterai, ataupun lampu LED-nya. Ada beberapa yang partial package ada yang full package. Kalau secara volume agak susah berapa besar implementasinya karena kebanyakan kita jual itu ke kontraktor," tutup Ronald.
Simak juga video 'Kerennya Lampu Cantik Paduan Akrilik dan Limbah Kayu':
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah