Menanggapi hal tersebut, pihak Viar yang telah menjual sekitar 2.500 unit motor listrik dan memiliki STNK mengklaim bahwa urusan limbah baterai telah dipikirkan sehingga tidak akan memperburuk lingkungan.
"Baterai di motor Viar Q1 kan batas pemakaiannya tiga tahun. Nah untuk baterai bekas yang sudah tak terpakainya sudah kita pikirkan untuk dialokasikan menjadi solar panel. Kita sudah tawarkan ke beberapa vendor untuk terkait hal ini," ucap Marketing Communication PT Triangle Motorindo (Viar), Franky Osmond kepada wartawan di Jakarta.
"Sekarang kan pencahayaan di bahu jalan dan segala macam itu sudah pakai solar panel. Nah kita ke depannya akan buat seperti itu untuk mendaur ulang baterai bekas. Jadi, ketika baterai bekas dari konsumen ini diberikan ke kita, sudah ada alokasinya sehingga tidak memperburuk lingkungan," lanjutnya.
Kini, pihak Viar sedang berusaha untuk menggandeng PLN yang memiliki pengerjaan umum untuk lampu penerangan jalan. "Untuk sekarang ini kan kita baru mulai, dari bulan Mei. Ke depannya kita sudah berusaha untuk gandeng PLN karena mereka kan ada suatu pengerjaan umum untuk lampu penerangan jalan. Nah nanti ke depan, untuk baterai bekas ini akan kita alokasikan ke mereka untuk dijadikan sebagai solar panel penerangan jalan," papar Franky. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?