Biodiesel Bahan Bakar Masa Depan Indonesia

Biodiesel Bahan Bakar Masa Depan Indonesia

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 27 Nov 2018 14:43 WIB
SPBU yang menjual biodiesel Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta - Indonesia kaya dengan kelapa sawit, Kementerian Perindustrian pun meminta agar penggunaan solar dengan campuran 20% biodiesel (B20) diperluas. Sebab, bahan bakar campuran (nabati) tersebut merupakan solusi untuk meredam ekspor BBM fosil yang sudah sangat 'gendut'. Selain itu, kendaraan juga lebih baik.

"Banyak negara lain yang iri dengan Indonesia karena kekayaan kelapa sawitnya. Oleh sebab itu, kita harus manfaatkan ini salah satunya adalah dijadikan bahan campuran untuk biodiesel. Kelapa sawit di Indonesia itu tidak pernah berhenti menghasilkan," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam diskusi Pintar Roadmap Kebijakan Biodiesel di Indonesia yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), Jakarta, Selasa (27/11/2018).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CPO (Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit) adalah masa depan kita. Jadi kita harus dorong penggunaan B20. Ke depan kita akan kembangkan jadi B100," tambahnya.

Penggunaan B20 di Indonesia bisa terbilang barang baru. Namun sejak tahun 2016, bahan bakar ini sudah dilakukan uji coba dan hasilnya sangat baik. Bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah mendeklarasikan untuk mendukung penerapan B20 di seluruh kendaraan di Indonesia.

"Pengujian B20 sudah dilakukan dengan menempuh jarak 40.000 km. Bukan jalan lurus saja medannya, kita lewati jalanan berbatu, tidak rata, dan lainnya. Hasilnya pun bagus sekali. Bahkan Toyota melakukan uji tambahan di Jepang dengan hasil yang memuaskan," ujar Putu.



Selain mobil, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui BLU LEMIGAS bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Bandung juga telah melaksanakan Teknis Kajian dan Uji Jalan B20 pada lokomotif PT Kereta Api Indonesia.

Secara umum, hasil uji jalan yang dilaksanakan dalam 6 bulan menunjukkan tidak adanya permasalahan pada mesin lokomotif. Kualitas B20 sudah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.


Simak Juga '95% SPBU Pertamina Sudah Salurkan B20':

[Gambas:Video 20detik]


(ruk/ddn)

Hide Ads