Perusahaan Ini Sudah Olah Semiliar Oli Bekas

Perusahaan Ini Sudah Olah Semiliar Oli Bekas

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 21 Sep 2018 19:37 WIB
Ilustrasi oli bekas Foto: Wahana Honda
Jakarta - Pernahkan anda terpikir ke mana oli bekas hasil pemakaian dari kendaraan, industri, dan manufaktur ditempatkan? Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh perusahan pengolah oli bekas rata-rata Indonesia membutuhkan 800 juta liter oli per tahun.

Salah satu langkah untuk mengurangi limbah hasil oli bekas adalah dengan memurnikan kembali oli yang sudah dipakai menjadi base oil agar bisa digunakan lagi sebagai bahan baku pembuatan pelumas. Salah satu perusahaan yang pertama melakukan ini di Indonesia adalah PT Wiraswasta Gemilang Indonesia.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide pendirian pabrik WGI merupakan hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Jenairo pada tahun 1992 yang menghasilkan beberapa konvensi menyangkut keselamatan lingkungan hidup. "Pada awalnya kami produksi Penzoil yang akhirnya dibeli oleh Shell, pada awalnya pabrik ini didanai oleh World Bank," ujar General Manager Operation, Wahyu Nugroho yang sudah ikut serta dalam tumbuh kembang pabrik ini sejak pertama berdiri.



Secara resmi pabrik ini mulai beroperasi di bawah kepemimpinan Soeharto pada tahun 1996. Pabrik ini didesain untuk menampung 63 juta liter oli bekas per tahun. Sedangkan untuk tahun 2018 oli bekas yang dikelola oleh WGI sekitar 50 juta liter oli bekas yang bisa dikumpulkan di seluruh Indonesia.

"Jadi untuk membanjiri Jakarta sejak tahun 1994 hingga tahun 2018 kita kalikan jumlah oli bekas yang sudah kita kelola mencapai satu milyar liter oli bekas, ini cukup untuk menenggelamkan Jakarta," Kelakar Wahyu. meskipun sudah mampu mengelola jumlah oli bekas yang sangat besar setiap tahunnya, Wahyu mengaku itu hanya 10 persen dari total oli bekas yang terdapat di di Indonesia.



"Sisanya itu dikelola dengan tidak baik seperti penggunaan untuk bahan bakar industri dan ditimbun, cara itu sebenarnya tidak direkomendasikan karena tidak terlalu ampuh meminimalisir dampak kerusakan lingkungan," ujar Wahyu. (lth/lth)

Hide Ads