Apa Saja Kandungan Oli Bekas yang Bisa Dimurnikan?

Apa Saja Kandungan Oli Bekas yang Bisa Dimurnikan?

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 21 Sep 2018 13:15 WIB
Ilustrasi penggunaan oli Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Jika tidak diolah sempurna, oli bekas akan menjadi limbah yang berbahaya buat lingkungan. Namun jika dimurnikan kembali, oli bekas mampu menekan penggunaan minyak mentah dan mengurangi risiko dari dampak yang dihasilkan oleh oli bekas.

Namun tidak semua oli bekas bisa diolah kembali menjadi pelumas.

"Tidak semua oli bekas kami olah di sini. Setelah oli bekas masuk kami akan melakukan pengecekan apakah ada kandungan oli bekas yang berbahaya," ungkap General Manager Operation PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) Wahyu Nugroho.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada spek yang perlu diperhatikan dalam pengolah oli bekas, diantaranya kandungan air tidak boleh lebih dari 7, tidak boleh ada kandungan Fatty Acid seperti minyak goreng, density 0,9, fuel 5 dan residu tidak boleh lebih dari 14 persen," terang Wahyu. Sekedar informasi, pada saat pemakaian oli bahan bakar yang digunakan akan tercampur dengan oli baik itu solar atau bensin.

Bahan dasar pelumas adalah 80 persen base oil dan 20 persen aditif. "Pada saat pemakaian yang rusak hanyalah aditif tapi base oil menjadi tak jenuh," tambah Wahyu.



Oli bekas juga mengandung 3 macam base oil. Pertama base oil dengan SN 150 visco 5 centistoke, kedua dengan SN 350 visco 8-9 centistoke, dan terakhir brightstoke 30 centistoke.

Setelah mendapatkan base oil dengan melepas kandungan air dan bensin maka akan menghasilkan sisa yang disebut Bottom Residu. Bottom residu jika diolah kembali bisa menghasilkan gemuk agar tidak menghasilkan limbah yang berbahaya.

WGI sendiri merupakan perusahaan yang diresmikan sejak tahun 1996. "Pertama kali dulu kita punya lisensi produksi Pennzoil, dan waktu pertama kali itu dibiayai oleh World Bank," ujar Wahyu yang ditemui di sela-sela aktivitas pabrik.



PT WGI diresmikan pengoperasiannya pada 4 Maret 1996 dan tercatat sebagai pabrik pelumas swasta pertama dan terbesar di Indonesia. Dalam pengoperasioannya WGI melakukan kerja sama dengan para ahli dari ITB.

Saat ini WGI telah memproduksi puluhan jenis pelumas untuk berbagai kebutuhan seperti pelumas otomotif, industri alat berat, perkapalan, mesin pertanian dan pertambangan. Beberapa pemegang merek lokal dan internasional telah memberi kepercayaan pada WGI untuk memproduksi pelumasnya di pabrik WGI melalui sistem toll filling dan toll blending.



(ddn/ddn)

Hide Ads