Namun tidak semua oli bekas bisa diolah kembali menjadi pelumas.
"Tidak semua oli bekas kami olah di sini. Setelah oli bekas masuk kami akan melakukan pengecekan apakah ada kandungan oli bekas yang berbahaya," ungkap General Manager Operation PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) Wahyu Nugroho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan dasar pelumas adalah 80 persen base oil dan 20 persen aditif. "Pada saat pemakaian yang rusak hanyalah aditif tapi base oil menjadi tak jenuh," tambah Wahyu.
Oli bekas juga mengandung 3 macam base oil. Pertama base oil dengan SN 150 visco 5 centistoke, kedua dengan SN 350 visco 8-9 centistoke, dan terakhir brightstoke 30 centistoke.
Setelah mendapatkan base oil dengan melepas kandungan air dan bensin maka akan menghasilkan sisa yang disebut Bottom Residu. Bottom residu jika diolah kembali bisa menghasilkan gemuk agar tidak menghasilkan limbah yang berbahaya.
WGI sendiri merupakan perusahaan yang diresmikan sejak tahun 1996. "Pertama kali dulu kita punya lisensi produksi Pennzoil, dan waktu pertama kali itu dibiayai oleh World Bank," ujar Wahyu yang ditemui di sela-sela aktivitas pabrik.
PT WGI diresmikan pengoperasiannya pada 4 Maret 1996 dan tercatat sebagai pabrik pelumas swasta pertama dan terbesar di Indonesia. Dalam pengoperasioannya WGI melakukan kerja sama dengan para ahli dari ITB.
Saat ini WGI telah memproduksi puluhan jenis pelumas untuk berbagai kebutuhan seperti pelumas otomotif, industri alat berat, perkapalan, mesin pertanian dan pertambangan. Beberapa pemegang merek lokal dan internasional telah memberi kepercayaan pada WGI untuk memproduksi pelumasnya di pabrik WGI melalui sistem toll filling dan toll blending.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?