Mobil berpelat nomor B 2224 SEB itu seharusnya hanya mampu menampung bensin sampai 60 liter, namun saat diisi bensinnya di SPBU Condet, malah mencapai 73 liter atau mencapai Rp 558 ribuan.
Mendapati fenomena tersebut, pihak PT Pertamina (Persero) langsung menindaklanjuti. Kini, proses analisa oleh badan Metrologi sedang dilangsungkan. Selama proses analisa pom bensin terkait ditutup sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat kejadian itu Pertamina langsung tangani kasus ini dan telah dicarikan win-win solution dengan konsumen. Sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Kami juga melakukan pengecekan SPBU terkait, nosel, dispenser dan kualitasnya," kata External Communication Manager PT Pertamina Persero, Arya Dwi Pramita menjawab pertanyaan wartawan di Bogor, Senin (26/3/2018).
"Kita sudah tes di SPBU itu, kita sudah videokan itu menunjukkan hasilnya sudah pasif dalam sertifikasi tadi. Artinya hasil pemeriksaan awal itu semuanya normal. Tapi kami tidak mau setop di situ sehingga sekarang lembaga badan Metrologi kalau tidak salah hari ini melakukan pengecekan kembali," tambahnya.
Hasilnya, kata Arya, akan secepatnya dikabarkan. Bilamana memang terdapat kecurangan di SPBU terkait maka ia akan diberikan sanksi. "Kalau memang ada kecurangan akan kita berikan sanksi, pasti itu. Tak lupa pihak terkait akan kita undang juga," tutupnya.
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah