Ada beberapa hal yang jadi bahan pertimbangan mengapa pihak Honda masih 'bersikeras' mempertahankan mesin lama 200 cc untuk berada dalam tubuh motor sport kebanggaannya tersebut.
Seperti kemampuan daya beli masyarakat serta medan dan kondisi jalan yang ada di Indonesia. Karena hal-hal itulah Honda tetap mempertahankan mesin 200 cc pada Tiger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penggemar tentu kecewa dengan keputusan Honda yang tidak mengganti mesinnya dengan cc yang lebih besar. Apalagi saat ini terdapat lebih dari 23.000 pengguna Tiger yang telah bergabung di lebih dari 150 komunitas motor Tiger yang tentunya menunggu 'revolusi' Honda dengan melahirkan Tiger versi 250 cc.
Namun, hal tersebut tidak disepakati oleh Miki Yamamoto, selaku President Director dari PT Astra Honda Motor (AHM). "Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan matang bila kita (Honda) 'harus' merombak suatu produk secara total, jadi tidak semudah membalikan telapak tangan," kata Miki.
Lagi pula menurut Miki, bila terjadi suatu perubahan yang fundamental pada suatu produk, maka akan menimbulkan suatu rasa 'keterasingan' pada diri konsumen yang sebelumnya merasa telah lama mengenal produk tersebut.
Karena pandangan itulah sampai saat ini Honda belum berani untuk terlalu 'revolusioner' terhadap disain dan spesifikasi setiap produknya.
"Ada satu paham atau teori yang kami pegang teguh sampai sekarang, yakni, 'bila kita melakukan suatu perubahan yang besar-besaran pada suatu produk yang sudah melegenda, maka, nanti pasti akan terjadi kekecewaan di konsumen'. Dan tentunya, kami menghindari hal tersebut," kata Miki.
(syu/syu)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh