Namun meski punya sumber daya alam melimpah dan fasilitas pengolahannya, ternyata kota-kota di Kalimantan Timur masih saja kekurangan bahan bakar. Utamanya jenis solar dan premium. Pantauan detikcom selama melakukan perjalanan Balikpapan - Samarinda, banyak antrean yang terjadi di SPBU Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antrean yang terjadi cukup panjang hingga ratusan meter. Truk-truk medium hingga besar berjajar di bahu jalan, bahkan ada yang sampai menutupi area depan rumah warga.
![]() |
Menurut Zulkifli, kelangkaan solar dan premium di Balikpapan dan Samarinda akibat dari pembatasan. "Karena di sini solar dibatasi. Selain itu banyak wilayah tambang, jadi kebanyakan solar larinya ke sana," lanjut Zulkifli.
Hal ini tentunya sangat ironis, sebab para driver truk akhirnya harus mengantre pengisian bahan bakar di wilayah yang statusnya justru sebagai salah satu lumbung minyak di Indonesia. Salah satu pemandangan yang cukup menarik ada di SPBU Pertamina Teluk Lerong Samarinda, di mana juga ada antrean solar yang cukup panjang, padahal di belakang SPBU tersebut ada fasilitas terminal BBM milik Pertamina.
Selain SPBU Pertamina, pantauan detikcom tidak ada lagi SPBU lain yang beroperasi di Balikpapan dan Samarinda. Tapi sebenarnya masih ada pilihan lain bagi pengemudi truk yang ingin mengisi solar tanpa harus antre. Yakni melalui pedagang eceran.
"Tapi itu harganya sangat mahal. Kalau di SPBU harga solar Rp 5.150, di pedagang eceran harganya sampai Rp 8.000. Tapi kalau keadaan terpaksa, biasanya ada saja sopir truk yang ngisi di eceran," terang Zulkifli.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini