Bukan Keluarin HP Terus Direkam, Lakukan Ini Kalau Lihat Kecelakaan di Jalan

ADVERTISEMENT

Bukan Keluarin HP Terus Direkam, Lakukan Ini Kalau Lihat Kecelakaan di Jalan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 13 Jul 2022 14:11 WIB
ilustrasi kecelakaan tunggal di Sanur
Foto: Ilustrasi kecelakaan (Dok.Detikcom)
Jakarta -

Viral di media sosial keributan setelah terjadi kecelakaan maut di Sunter, Jakarta Utara. Keributan itu dipicu karena seorang saksi kecelakaan mendokumentasikan kejadian. Namun, pihak keluarga tidak terima.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan keributan itu terjadi di depan mal di Sunter, Jakarta Utara, pada Senin (11/7) sore. Diawali adanya kecelakaan melibatkan Transjakarta yang menewaskan seorang pengendara motor.

"Saksi H melihat adanya korban laka lantas yang meninggal di tempat. Kemudian saksi ingin mendokumentasikan kejadian tersebut, tapi keluarga korban tidak ingin saksi melakukan hal tersebut," ujar Zulpan dikutip detikNews.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan tak jarang kecelakaan menimbulkan kemacetan. Alasannya banyak pengendara yang ingin sekadar melihat sampai mendokumentasikan kejadian kecelakaan itu.

"Apakah kecelakaan selalu berdampak pada kemacetan? Seharusnya tidak. Tetapi di sini berbeda, kemacetan selalu terjadi akibat banyak dari pengendara merekam, melihat bahkan mengomentari sambil melambatkan kecepatan kendaraannya," ujar Sony kepada detikcom, Rabu (13/7/2022).

Ketika melihat ada kecelakaan di jalurnya, pengendara sebaiknya segera lakukan perlambatan, namun arus lalu lintas tetap mengalir. Hindari pindah lajur hanya karena ingin mendokumentasikan kecelakaan.

"Pandangan mata tetap ke depan (menoleh kalau hanya ingin menolong) dengan begitu kita sudah menaruh empati dan menghormati korban," ujarnya.

Lihat dulu apakah sudah ada yang membantu. Jika ingin membantu, berhenti sebelum TKP, amankan arus kendaraan dari arah belakang dengan menghidupkan lampu hazard dan pasang segitiga pengaman.

"Amankan area kecelakaan dan hubungi petugas. Bantu dengan pertolongan pertama apabila punya kompetensi," jelasnya.

Sony bilang, tidak etis berhenti di tempat kejadian kecelakaan hanya untuk mendokumentasikan korban. Apalagi sampai menyebarluaskan gambar kondisi korban kecelakaan.

"Kebiasaan ini sudah sering dilakukan oleh kita-kita untuk di-share di medsos dengan tujuan yang beragam: edukasi, peringatan bahkan sampai berlomba-lomba seolah-olah dia yang paling update. Perlu diketahui bahwa dokumentasi itu sifatnya pribadi dilakukan oleh orang yang berkepentingan untuk bahan investigasi sebuah kecelakaan dan kalaupun mau di-share, ada hal-hal yang harus ditutupi demi etika dan tidak membuat kemacetan," katanya.



Simak Video "Kecelakaan Bus Maut di Peru Renggut 12 Korban Jiwa"
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT