Memang ada kesenangan tersendiri berkendara bersama-sama atau konvoi anggota komunitas di jalan raya. Kegiatan ini seringkali dilakukan untuk memperkuat kekompakan dan tali silaturahmi antar anggota.
Sayangnya kurangnya pemahaman anggota komunitas membuat konvoi malah mengganggu pengguna jalan lain. Padahal kalau paham etika konvoi, semua pengguna jalan tetap dapat mendapatkan hak lalu lintasnya.
Bagi anda yang hendak melakukan konvoi bersama teman atau anggota komunitas sebaiknya mengamalkan beberapa etikanya seperti dikutip dari Auto2000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jangan Pakai Hazard
Ini merupakan satu kebiasaan rombongan konvoi. Lampu hazar pada dasarnya tidak digunakan untuk memberikan sinyal konvoi. Hal ini dapat menyebabkan pengguna jalan lain bingung.
![]() |
Fungsi lampu hazard adalah untuk memberikan petunjuk bahwa mobil akan mengambil jalan lurus di persimpangan atau saat berhenti dalam keadaan darurat. Sebagai gantinya, nyalakan saja lampu utama sebagai tanda bagian dari sebuah rombongan.
2. Manajemen Rombongan
Bicara rombongan tentu jumlah pasti lebih dari satu. Untuk mobil yang ukurannya sudah besar sebaiknya tidak membuat iring-iringan terlalu panjang.
Bagilah beberapa mobil ke dalam kelompok-kelompok kecil agar lalu lintas tidak terganggu. Hal ini dapat dilakukan dalam perencanaan sebelum melakukan konvoi.
Baca juga: Soal Pengendara Moge yang Dicap Arogan |
3. Tidak Menutup Jalan
Hal ini juga adalah kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan oleh konvoi. Tidak jarang rombongan konvoi melakukan rekayasa lalu lintas agar perjalanannya tetap lancar, padahal mereka tidak punya prioritas atau dalam keadaan darurat.
Tindakan ini jelas mengacaukan arus lalu lintas terlebih jika dilakukan di lampu merah. Selain itu melakukan hal ini juga berujung mendapatkan citra arogan yang akan mencoreng nama komunitas anda.
![]() |
4. Tahu Skala Prioritas
Kendaraan konvoi tanpa pengawalan dari pihak berwajib tidak punya prioritas khusus. Oleh karena itu jika ada mobil-mobil penting dalam keadaan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan sebagainya tetap harus mengalah.
Untuk lebih lengkap mengenai kendaraan prioritas dapat dilihat di UU nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
5. Jaga Kecepatan
Terakhir menjaga kecepatan. Hal ini memang tidak hanya berlaku pada kendaraan konvoi saja. Berkendara dengan cepat otomatis meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Selain itu konvoi juga tidak baik melaju dengan cepat karena mereka beriringan. Ketika satu kendaraan berhenti mendadak maka bukan tidak mungkin akan berujung kecelakaan beruntun.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah