Akibat Jika Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin

Akibat Jika Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 22 Sep 2020 12:45 WIB
Suzuki GSX 150 Dapat Warna dan Fitur Baru
Ilustrasi motor injeksi Suzuki. Foto: Dok. Suzuki
Jakarta -

Sebagian besar produk motor terbaru sudah menggunakan sistem pengabut bahan bakar injeksi. Dibandingkan sistem karburator, sistem injeksi memang lebih rumit karena juga mengandalkan kerja kelistrikan. Kendati demikian, motor injeksi lebih efisien dari segi konsumsi bahan bakar.

Ada satu pantangan yang tidak boleh dilakukan pengguna motor injeksi, yakni berupa kebiasaan buruk seperti membiarkan motor kehabisan bahan bakar. Seperti dikutip dari laman Suzuki, kebiasaan tersebut lambat laun dapat merusak komponen pada sistem pengabutan injeksi.

Lebih dari itu, tangki bahan bakar yang minim bahkan sampai kering juga bisa merusak komponen fuel pump, yang ujungnya dapat merusak indikator bensin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika indikator bensin mengalami kerusakan, maka motor akan menjadi kacau sehingga perlu dilakukan kalibrasi ulang, bahkan dilakukan penggantian jika sudah parah. Kerusakan indikator ini dapat membuat takaran bensin di tangki dan indikatornya menjadi tidak sesuai," tulis Suzuki.

ADVERTISEMENT

Maka itu, untuk menjaga indikator bensin dalam kondisi baik, sebaiknya lakukan pengisian bensin saat indikator bensin digital menunjukkan isi sebanyak dua bar.

Jadi tangki motor wajib selalu terisi bensin ya detikers, minimal setengahnya, supaya tidak ada kotoran atau kerak yang tersedot ke fuel pump dan injektor.

Untuk perawatan injektor sendiri, sebaiknya rutin lakukan gurah injektor setiap interval 10.000 km sekali. Bisa juga dengan menuangkan cairan pembersih carbon cleaner ke dalam tangki setiap 3.000 km sekali. Selain injektor, wajib juga perhatikan kondisi filter udara. Filter udara sebaiknya dicek rutin dan dibersihkan setiap interval 3.000 atau 4.000 km sekali.




(lua/lth)

Hide Ads