Tips Berkendara Saat Hujan, Perhatikan Batas Kecepatan dan Jarak Pengereman

Tips Berkendara Saat Hujan, Perhatikan Batas Kecepatan dan Jarak Pengereman

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 16 Sep 2020 13:55 WIB
BMKG memprediksi puncak musim hujan 2020 di Jakarta baru terjadi pada Februari dan Maret mendatang.
Perhatikan kecepatan dan jarak pengereman saat berkendara pada kondisi hujan. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Berkendara di kondisi hujan butuh kewaspadaan ekstra lantaran permukaan jalan licin dan jarak pandang terbatas. Maka itu, para pengguna kendaraan bermotor disarankan memperhatikan batas kecepatan dan jarak pengereman yang aman.

Seperti pernah disampaikan Head of Safety Riding Promotion Wahana Honda, Agus Sani, pemotor harus membatasi kecepatan ketika berkendara saat hujan.

"Pada saat berkendara di kondisi jalan basah sebaiknya kecepatan dikurangi, jangan disamakan dengan saat jalan kering. Karena saat kondisi hujan, daya cengkeram ban ke permukaan jalan menjadi berkurang," wanti Agus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk amannya, kecepatan maksimal dibatasi 50 km/jam," sambungnya.

Berkendara secara hati-hati dan perlahan saat musim hujan tidak hanya untuk mencegah potensi terjadinya kecelakaan. Tapi yang penting juga, supaya kotoran tidak menyiprat ke badan pengendara dan sesama pengendara motor lain.

ADVERTISEMENT

Selain batas kecepatan, wajib juga bagi pengendaara untuk menjaga jakrak aman pengereman.

Seperti diungkapkan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, jarak pengereman saat berkendara di musim hujan harus punya jarak yang lebih jauh.

"Permukaan yang basah maka bisa membuat cengkeraman ban akan berkurang dan ini berbanding lurus pengendalian yang menurun atau lebih mengatur kecepatan," terang Jusri.

"Saat musim hujan, jarak pengereman akan berbeda dengan kondisi jalanan kering. Ini harus lebih jauh, lebih pelan, tidak melakukan manuver yang tiba-tiba, karena cengkeraman ban kan berkurang," tambahnya lagi.

Jusri pun coba menjelaskan perbandingan saat melakukan pengereman di kondisi jalan kering dan kondisi jalan basah.

"Saat hujan, jarak pengereman itu harus lebih jauh, kalau ban secara normal melaju kecepatan 30 km/jam berhentinya 6 meter. Saat hujan itu, jarak pengeremannya itu bisa double (dua kali lipat), jarak antar kendaraan itu harus diperlebar," kata Jusri.

"Selain itu sikapi permukaan jalan yang ada genangan air, meskipun 1 cm itu tetap bisa menyebabkan kecelakaan. Karena ban bisa melayang saat melintasinya. Kalau mobil sedikit overstir, kalau motor itu bisa langsung jatuh," tukasnya.




(lua/din)

Hide Ads