Jakarta - Detik-detik wanita hamil terpental disenggol truk trailer di Bojonegoro menjadi viral di media sosial. Korban tercebur ke saluran air bersama sepeda motornya.
Kecelakaan dalam video berdurasi 10 detik ini terjadi di Simpang Tiga Tugu Adipura, Kelurahan Sumbang, Bojonegoro, Rabu (13/11) siang. Korban yang sedang berhenti di lokasi di sebelah kiri, disenggol truk trailer yang melaju searah.
Seketika korban tercebur ke dalam saluran air di sebelah kirinya. Sepeda motor Honda Vario yang dikendarai korban juga ikut terjungkal ke parit yang sedang dibangun itu. Berkendara di belakang truk atau kendaraan lainnya, ada
blind spot yang bisa menimbulkan kecelakaan, pun berkaitan dengan rekaman video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan beberapa waktu yang lalu oleh Instruktur Safety Driving dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Boy Falatehansyah bahwa blind spot yang juga banyak disebut sebagai area no-zone adalah sebuah area pandangan yang tidak dapat dilihat oleh pengemudi. Dengan kata lain, blind spot adalah bagian dari sekeliling pengemudi yang tidak bisa terlihat.
Lalu apa saja area yang menjadi blind spot? "Pertama, jika Anda tidak melihat berarti mereka (kendaraan lain) juga tidak melihat Anda. Kedua, jika wajah pengemudi lain tidak terlihat di kaca spion kendaraannya, maka pengemudi itu juga tidak melihat Anda," sebut Boy.
Dia melanjutkan, semakin dekat jarak Anda mengikuti, maka semakin besar area no-zone Anda. Artinya, jika jarak Anda semakin dekat dengan kendaraan di depan, maka Anda juga tidak akan terlihat.
Selain itu,
blind spot bukan hanya dari kendaraannya. Lingkungan sekitar juga bisa menjadi penghalang area
blind spot.
"Persimpangan, tikungan, area berbukit, area padat bangunan, area berdebu, kendaraan yang parkir di bahu jalan, area perumahan, lalu lintas padat, truk, SUV, MPV, bus, pemadam kebakaran di balik itu semua adalah area no-zones," sebut Boy.
Untuk mengurangi risiko yang timbul akibat area blind spot, Boy memberikan beberapa tips. Pertama, posisikan kendaraan Anda agar terlihat oleh mereka.
"Selanjutnya kurangi kecepatan, sediakan ruang bila pandangan Anda terhalang, tidak tergesa-gesa untuk menyalip. Jika pandangan sangat terbatas oleh debu/kabut/asap, berhenti dan pinggirkan kendaraan sampai situasi terkendali. Kemudian, jadikan kendaraan di depan sebagai indikator Anda. Terakhir, selalu berkomunikasi dengan membunyikan klakson pendek atau lampu dim," saran Boy.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah