Kopling hidrolik menjadi salah satu opsi alternatif bagi para bikers saat berkendara. Umumnya, kopling hidrolik banyak dipakai oleh pengendara motor sport untuk menggantikan kopling manual.
Sebab, penggunaan kopling manual akan terasa pegal dan lelah. Apalagi jika detikers memakai motor sport untuk aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kantor, tentu hal ini bikin capek.
Ada sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh kopling hidrolik. Akan tetapi, ketahui juga berbagai kekurangan dari penggunaan kopling yang satu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa kelebihan dan kekurangan kopling hidrolik motor? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Cara Kerja Kopling Hidrolik
Bagi detikers yang belum tahu cara kerjanya, kopling hidrolik memanfaatkan zat cair seperti minyak yang berfungsi untuk memindahkan daya dari piston ke master rem. Sekilas, cara kerja kopling ini mirip dengan cakram rem.
Pada rem cakram, minyak rem dan piston berfungsi untuk mendorong kampas rem, sehingga pengendara tak perlu banyak tenaga untuk menarik tuas rem. Nah, cara tersebut juga mirip pada kopling hidrolik.
Dilansir situs Suzuki, cara kerja kopling hidrolik dimulai saat kamu menarik tuas kopling. Hal ini membuat master kopling tertekan dan minyak langsung mengalir ke selang. Kemudian, minyak itu akan menuju piston bawah dan tuas pembebas atau stut kopling akan terdorong.
Kelebihan Kopling Hidrolik
Setelah mengetahui cara kerja kopling hidrolik, hal ini memberikan sejumlah keuntungan bagi para bikers saat berkendara. Salah satu alasan banyak pengendara yang beralih ke kopling hidrolik karena lebih ringan.
Fungsi kopling hidrolik akan sangat terasa jika detikers berkendara di jalanan yang macet. Dengan memakai kopling hidrolik, alhasil tanganmu nggak gampang pegal saat menarik tuas kopling.
Selain lebih ringan, penggunaan kopling hidrolik juga terbilang mudah dan minim perawatan. Oleh sebab itu, banyak bikers khususnya motor sport yang beralih ke kopling hidrolik.
Kekurangan Kopling Hidrolik
Meski begitu, ada juga sejumlah kekurangan dari penggunaan kopling hidrolik, salah satunya feel pengendara terhadap kopling jadi terganggu sehingga bikin kurang nyaman.
Selain itu, penggunaan master kopling yang bagus juga berpengaruh terhadap kinerja kopling hidrolik. Apabila memakai master kopling yang kurang bagus, maka tarikan balik tidak akan muncul. Bagi detikers yang ingin menggantung kopling tentu rasanya akan aneh.
Lalu, jika sepeda motor tidak menggunakan piston yang kualitas terbaik maka siap-siap bakal rawan jebol. Hal ini umumnya disebabkan karena penggunaan per kopling terlalu keras.
Walaupun tangan akan terasa empuk saat menarik tuas kopling hidrolik, akan tetapi muncul beban yang sangat besar pada komponen piston pendorong. Soalnya, piston tak hanya bekerja untuk mendorong sistem kopling, namun juga menahan tekanan balik dari per saat kamu menarik tuas kopling.
Maka dari itu, hindari menarik tuas kopling terlalu keras dengan sengaja. Selain itu, perhatikan sparepart yang digunakan saat kamu ingin beralih ke kopling hidrolik.
Demikian pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan kopling hidrolik pada sepeda motor beserta cara kerjanya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang ingin beralih ke kopling hidrolik.
(ilf/fds)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
BYD Atto 1 Terlalu Murah, Pedagang Mobil Bekas Mulai Panik