Turun mesin adalah hal yang sangat dihindari para pengendara. Selain membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya, turun mesin biasanya juga memerlukan biaya yang tak sedikit. Supaya motor Anda terhindar dari turun mesin, begini cara mencegahnya.
Dijelaskan Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers dalam keterangannya, turun mesin pada motor artinya pembongkaran mesin karena komponen di dalam mesin terjadi kerusakan dan menyebabkan performa motor menurun atau bahkan mogok.
Motor turun mesin karena ada masalah pada mekanisme perputaran mesin, penyebabnya adalah tidak melakukan perawatan berkala secara rutin. Tanda-tanda motor harus turun mesin adalah motor hilang tenaga disertai suara mesin yang kasar, knalpot keluar asap putih pekat terus menerus, bahkan motor mogok dan sulit dinyalakan kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips agar motor tidak turun mesin:
1. Rajin Ganti Oli
Oli sangat vital bagi motor, karena memiliki fungsi penting yaitu mendinginkan suhu mesin, mengurangi gesekan antar komponen di dalam mesin, serta melapisi komponen supaya tidak korosi. Jika penggantian oli motor tidak sesuai dengan ketentuan pabrikan, maka bisa menyebabkan fungsi oli tidak maksimal. Ganti oli mesin motor maksimal 3.000 km atau 3 bulan pemakaian.
2. Jangan Modifikasi Mesin
Pabrikan sudah mendesain spesifikasi mesin agar komponen mesin tahan lama. Perubahan spesifikasi mesin atau modifikasi sudah pasti akan mengurangi umur komponen di dalam mesin.
Beberapa bikers ada yang memodifikasi mesin motornya. Namun perlu diketahui, modifikasi dapat menghilangkan garansi resmi motor, karena modifikasi bisa menyebabkan umur komponen pada mesin pendek, sehingga menyebabkan kemungkinan turun mesin menjadi lebih besar.
3. Hindari Genangan Tinggi
Saat ini curah hujan cukup tinggi, yang mengakibatkan cukup rawannya genangan air yang ada di jalan yang sering dilewati. Jika bertemu genangan air yang tinggi saat Anda berkendara, disarankan untuk mencari jalan alternatif.
Jika tidak ada jalan lain dan harus melewati genangan itu, disarankan untuk mematikan motor dan lewati genangan air dengan cara mendorong motor, serta pastikan saluran udara bersih dari air saat akan menyalakan kembali.
Hal tersebut karena pada saat melewati genangan air yang tinggi dengan kondisi mesin menyala, membutuhkan udara untuk pembakaran dan masalahnya jika motor tersebut melewati genangan air yang sejajar atau melewati filter udara, maka mesin akan menghisap udara sekaligus air. Jika air masuk sampai ruang bakar, maka akan menyebabkan water hammer, akibatnya piston rusak dan setang piston bengkok, sehingga turun mesin tidak dapat dihindari.
4. Rutin Servis Berkala
Selain melakukan perawatan yang sudah dijelaskan di atas, disarankan untuk rutin servis secara berkala di bengkel resmi. Dengan servis di bengkel resmi, dapat mengetahui mengenai kualitas serta garansi yang diperoleh.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar