Motor Harusnya Pakai Pertalite tapi Diisi Pertamax Turbo, Apa Dampaknya?

ADVERTISEMENT

Motor Harusnya Pakai Pertalite tapi Diisi Pertamax Turbo, Apa Dampaknya?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Sabtu, 08 Okt 2022 11:30 WIB
PT Pertamina (Persero) menaikan harga dua produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi per 18 September 2021. Dua produk tersebut berupa Pertamax Turbo RON 98 dan Pertamina Dex.
BBM Pertamax dan Pertamax Turbo. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Masih banyak pengendara yang salah kaprah memilih BBM tepat untuk kendaraannya. Sebagian pihak beranggapan, makin tinggi oktan BBM, maka makin baik juga dampaknya untuk mesin. Padahal, anggapan tersebut sebenarnya keliru.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor atau AHM, Endro Sutarno menjelaskan, pedoman mengisi bahan bakar sebenarnya tertulis di buku manual kendaraan. Pemilihan BBM umumnya mengacu pada rasio kompresi mesin.

Sejauh ini, masyarakat hanya tahu bahaya mengisi BBM dengan nilai oktan terlalu rendah. Sementara tak banyak yang tahu bahaya mengisi BBM dengan nilai oktan terlalu tinggi.

Nah, untuk menjelaskan hal ini, Endro mengambil contoh motor New Honda CBR250RR yang baru meluncur dua pekan lalu. Kendaraan tersebut memiliki rasio kompresi 11,5 : 1 untuk versi standard dan bisa diberi 'minum' Pertalite atau BBM lain dengan RON 90.

Meski demikian, motor sport tersebut boleh menggunakan BBM lain dengan oktan lebih tinggi, misalnya RON 92 atau maksimum RON 95. Sementara lebih dari itu haram, lantaran bisa memicu kerusakan di mesin.

"Menggunakan RON yang lebih tinggi dari 90 masih diperbolehkan di CBR250RR baru. Jadi intinya RON 90 atau maksimal di RON 92 atau 95," ujar Endro saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.

Lebih rinci, dia menjelaskan, seandainya pemilik motor coba-coba isi BBM RON di atas 95, apalagi terlalu sering, maka dampak jangka panjangnya cukup berbahaya. Misalnya membuat suhu menjadi lebih tinggi dan menimbulkan suara bising atau knocking.

"Kalau motor diisi pakai oktan lebih tinggi dari itu, maka tingkat panasnya bisa lebih tinggi lagi dan juga menimbulkan knocking," kata Endro.

Jika diberikan BBM dengan oktan terlalu tinggi, mesin dengan rasio kompresi rendah atau sedang membutuhkan kinerja ekstra untuk melakukan pembakaran. Imbasnya, selain panas, sisa-sisanya bisa mencemari komponen mesin lainnya.

Nah, yang paling ditakutkan adalah ketika sisa-sisa bensin itu menyelinap melalui dinding liner dan masuk ke dalam bak oli. Sisa-sisa bensin yang tidak terbakar itu kemudian tercampur ke oli mesin atau disebut sebagai fuel dilution.



Simak Video "Ini Dampak Motor Diisi Bensin yang Terlalu Tinggi RON-nya"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/dry)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT