Bukan Cuma Vinales, Rem Overheat Juga Menghantui Pemotor Harian

Bukan Cuma Vinales, Rem Overheat Juga Menghantui Pemotor Harian

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 24 Agu 2020 09:20 WIB
Motor dengan Rem ABS
Rem motor bisa blong kalau terlalu panas. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta -

Maverick Vinales mengalami kegagalan rem saat balapan MotoGP Styria. Di tikungan pertama setelah trek lurus, Vinales tidak bisa mengerem. Ia pun harus menjatuhkan diri dari motor.

Vinales melompat dari motornya saat motor melaju 220 km/jam. Dia menyebut, remnya terlalu panas sehingga tidak berfungsi.

"Saya paham bagaimana itu bisa terjadi, remnya kepanasan. Tapi satu hal yang pasti, itu bukan hal yang umum terjadi. Untungnya saya baik-baik saja, itulah yang terpenting," ucap Vinales dalam rilis yang diterima detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan rem seperti yang dirasakan Vinales bisa juga terjadi pada pengguna motor harian. Menurut praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, gagal rem bisa dialami oleh pengendara siapa pun dan di mana pun.

"Rem bermasalah (pada motor yang digunakan di jalan raya) biasanya datang dari gaya mengemudi dan perawatan yang tidak rutin," sebut Sony kepada detikcom, Senin (24/8/2020).

ADVERTISEMENT

Rem yang sering dijadikan tumpuan saat pengemudi harus deselerasi mendadak dan terlalu sering dilakukan akan membuat rem cepat panas. Hal itu bakal berakibat fatal, terjadi kegagalan dalam mekanikal rem.

"Sebaiknya gunakan juga engine brake supaya kerja service brake lebih ringan," katanya.

"Selalu jaga jarak dan jaga kecepatan untuk menghindari deselerasi mendadak," sambung Sony.

Salah satu kebiasaan hampir semua pengendara motor, kata Sony, adalah jarinya stand by di tuas rem. Dengan jari yang stand by di tuas rem, secara tidak sadar pemotor telah mengaktifkan pengereman sehingga rem terus bergesekan dengan piringan. Lama-kelamaan bisa mengakibatkan rem terlalu panas dan gagal.

"Ini perlakukan yang salah dan bisa berakibat kerja mekanikal rem berat. Apalagi kalau motornya matic, kadangan sering melakukan rem dan gas berbarengan, berharap supaya kaki tidak turun. Biasanya di kondisi jalan macet," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads