Kekenyangan saat Touring Bikin Ngantuk, Ini Penjelasan Dokter

Kekenyangan saat Touring Bikin Ngantuk, Ini Penjelasan Dokter

Bayu Ardi Isnanto - detikOto
Minggu, 16 Feb 2020 15:15 WIB
Komunitas Dokter Pencinta Moge Touring di Solo
Komunitas dokter pencinta moge melakukan touring. Saat touring, bikers dilarang kekenyangan. Foto: Bayu Ardi Isnanto
Solo -

Touring menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang yang mencintai sepeda motor. Apalagi pencinta motor gede (moge) yang bergabung dalam komunitas, touring seakan menjadi agenda wajib saban tahun.

Namun, touring menggunakan motor apalagi moge tak bisa disamakan dengan berkendara seperti kondisi harian. Jarak yang jauh dan kondisi yang menguras tenaga membuat pencinta motor harus ekstra hati-hati saat touring. Rasa kantuk pun harus dilawan saat melakukan perjalanan jauh ketika touring.

Salah satu pendiri MedDocs--komunitas dokter pencinta moge--dr Errawan Wiradisuria, SpB(K)BD, mengatakan bikers harus mengontrol makanannya. Bikers tak boleh kekenyangan saat melakukan touring. Kalau kekenyangan, risikonya bisa fatal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan saat MedDocs touring dari Cirebon ke Solo, mereka sempat mampir makan di Ungaran. Di situ, mereka sepakat agar berhenti makan sebelum kenyang.

"Kalau kenyang betul, nanti aliran darah di otak ditarik ke perut, terjadi hipovolemia relatif. Karena dibutuhkan banyak oleh perut untuk pencernaan makanan, maka terjadi hipoksia," katanya di sela-sela kegiatan 11th Anniversary Meddocs di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Sabtu (15/2/2020).

ADVERTISEMENT

"Akibatnya, oksigen ke otak pun berkurang maka hipovolemia relatif menjadi hipoksia relatif. Makanya kita menguap, kantuk dan bisa menyebabkan kecelakaan," ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua MedDocs Jawa Tengah, dr Zulfachmi SpPD FINASIM, mengatakan touring berbeda dengan berkendara biasa. Karena jarak tempuh yang mencapai ratusan kilometer, tubuh harus dalam keadaan bugar.

"Sebelum touring tentu istirahat harus cukup. Tidur minimal enam sampai delapan jam," kata Zulfachmi.

Tak hanya cuaca, panasnya kendaraan pun memicu pengendara mengalami dehidrasi. Ketika dehidrasi, otak akan kekurangan oksigen sehingga konsentrasi berkurang.

"Tanda yang paling mudah bahwa kita kurang konsentrasi adalah menguap. Ngantuk itu artinya otak kekurangan oksigen," ujarnya.




(rgr/din)

Hide Ads