Gunung Merapi erupsi pagi ini. Rekomendasi jarak aman pasca-erupsi yakni sejauh 3 km dari puncak Gunung Merapi. Warga juga diminta untuk mengantisipasi hujan abu akibat Merapi erupsi.
Bencana seperti gunung meletus membuat pengendara diminta untuk berhati-hati. Beberapa waktu lalu, praktisi dan pengamat keselamatan berkendara, Andry Berlianto, memberikan beberapa tips berkendara di daerah rawan bencana. Yang pertama, kenali daerah dan spot-spot rawan bencana seperti gunung berapi.
![]() |
"Kemudian proaktif mencari informasi cuaca dan potensi bencana baik secara online maupun offline," kata Andry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pasti, selalu kenakan perlengkapan keamanan berkendara seperti helm, jaket, sarung tangan, sepatu untuk pengendara sepeda motor. Pengendara juga diminta untuk selalu bersikap siaga.
"Jika area tertutup debu selama berhari-hari maka tambahkan masker di dalam helm agar tidak menghirup udara berkualitas buruk yang dapat mengganggu pernafasan," ujar Andry.
Selanjutnya, jangan panik ketika terjadi sesuatu. Tetap tenang dan berpikir tentang pengambilan keputusan terbaik saat menjauh dari bahaya.
Berkendaralah dengan sikap tidak tergesa-gesa. Sebab, tumpukan abu pada jalan dapat membuat motor mudah tergelincir.
"Gunakan kecepatan rendah. Maksimalkan di kecepatan 30-40 km/jam. Jaga jarak antar kendaraan karena saat pengereman pasti efeknya berbeda dengan kondisi normal. Dan jangan lupa selalu nyalakan lampu," kata Andry.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?