Menanggapi peristiwa tersebut, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu keselamatan memang adalah hal yang tak boleh disepelekan, sekecil apapun itu. Tak hanya sebagai pengingat bagi para pengemudi, melainkan juga bagi para penumpangnya.
Khususnya perangkat yang menempel di badan baik pengendara ataupun penumpang. Dua hal tersebut tidak hanya dianggap sebagai pajangan semata.
"Riding gear ini penting, kadang kala kita mengabaikan aturan ini. Kalau kita mau menggunakan sepeda motor riding gear kita perlu perhatikan," ungkap Justri kepada detikcom, (10/06/2019).
Lebih lanjut memakai baju panjang seperti gamis harus sangat berhati-hati, terlebih jika sehari-hari lebih banyak beraktivitas menggunakan motor
Jusri menghimbau agar gamis dan kerudungnya terjuntai. Sebab tidak hanya berbahaya bagi pemakainya jika bagian bajunya tersangkut di rantai motor, tetapi juga berbahaya bagi pengendara di belakangnya yang tidak bisa melihat lampu sein atau lampu rem karena tertutupi panjangnya baju yang menjuntai.
"Usahakan pakaian yang loss material atau terumbai-umbai semacam itu jangan dipakai. Jas hujan saja kita harus pakai yang two piece jangan pakai one piece, untuk menghindari dia masuk ke objek yang bergerak," ungkap Jusri.
"Kecelakaan kemarin, itu karena pakaiannya, dia tidak dibenarkan cara menggunakan sepeda motor kalau pakaiannya sedemikian rupa. Dia memperbesar peluang kecelakaan," terang Jusri.
Ini bukan yang pertama sekaligus menjadi pengingat bahwa kain menjuntai menjadi perhatian lebih saat mengendarai sepeda motor. "Jadi kalau dia perempuan usahakan pakai celana panjang, kalau tidak bisa pakai celana panjang, usahakan pakaiannya jangan terumbai-umbai atau menjuntai," jelas Jusri.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus