Kini beberapa varian Vespa seperti LXV 150, S 150, Sprint, GTS 150, Primavera, LX 125 i-get, dan S 125 i-get sudah diproduksi di Vietnam. Konsekuensinya, tentu harga model-model tersebut jadi jauh lebih murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dennil, Vespa buatan asli Italia jauh lebih baik. "Terutama dari segi engine dan kualitas bodi ya," terang Dennil.
Tapi tidak dipungkiri, dengan diproduksinya Vespa di Vietnam, harganya jadi jauh lebih murah. Contoh seperti varian LX 125 i-get dan S 125 i-get, harganya dibanderol antara Rp 29 jutaan sampai Rp 31 jutaan.
"Dengan harga terjangkau tersebut itulah kemudian beberapa konsumen Vespa berusaha menyiasatinya supaya Vespa-nya tetap bercita rasa Italia. Jadi mereka biasanya langsung ganti part aftermarket Vespa asal Italia seperti merek Polini dan Malossi," terang Dennil.
Part aftermarket tersebut mulai dari sistem transmisi seperti variator, roller, rumah roller, kopling, sampai blok mesin. "Dengan mengganti part bawaan Vespa dengan komponen aftermarket tersebut, Vespa mereka jadi punya rasa Italia, meski engine dibuat di Asia," pungkasnya. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Oknum TNI Lawan Arah Ditegur Karyawan Zaskia Mecca Malah Mukul?
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Komunitas Motor tapi Tak Tahu Etika: Adang Bus di Tikungan, Turunan, Marka Garis Solid