Penyebabnya dimulai dari gaya berkendara motor matik yang salah, yakni sering ngegas dan ngerem secara bersamaan. Efeknya, mangkuk kampas kopling jadi lebih cepat peang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini, kata Ikim, sering terjadi di Yamaha Mio (generasi lama) dan Honda BeAT, yang memiliki profil mangkuk kampas kopling dengan pelat yang tipis.
Jika Otolovers termasuk salah satu pengguna matik yang mengalami kasus seperti itu, solusinya adalah dengan membongkar area CVT. Selanjutnya, gosok permukaan luar sepatu kampas dengan sikat kawat, agar daya cengkeramnya ke mangkuk menguat.
Cara lainnya, bisa dengan membersihkan mangkuk kampas kopling dari kotoran dan debu. "Namun jika memang benar mangkuknya yang peang, solusinya bisa dengan mengelem rongga-rongga yang ada di pinggir mangkuk kopling dengan lem besi," saran Ikim.
Meski bisa diakali untuk sementara waktu, cara terbaik dan paling aman mengatasi CVT berdecit tetap mengganti mangkuk kampas kopling dengan yang baru.
"Karena jika terus menggunakan mangkuk kampas kopling yang peang, dikhawatirkan bisa merembet ke komponen lain seperti V-belt dan kampas kopling," pungkas Ikim. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat