Naik Motor Hujan-hujan, Peranti Ini Berguna Banget

Naik Motor Hujan-hujan, Peranti Ini Berguna Banget

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Minggu, 18 Feb 2018 07:48 WIB
Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta - Jakarta dan sekitarnya tengah sering diguyur hujan. Pengguna sepeda motor yang berangkat beraktivitas pun dituntut untuk ekstra hati-hati saat mengendarai sepeda motor di tengah hujan. Dan jangan lupa, tetap gunakan perlengkapan berkendara lengkap.

Meski hujan, pemotor disarankan agar tetap menggunakan helm, sarung tangan, sampai sepatu. Namun, masih ada saja pemotor yang menanggalkan sepatunya atau sarung tangannya karena takut basah. Padahal, fungsi kedua peranti sangat penting saat berkendara.

"Kalau hujan tetap pakai sepatu, lengkap riding gear. Nggak ada tuh namanya naik motor pakai sandal karena takut sepatunya basah. Sekarang sudah ada pembuingkus sepatu, kita bisa pakai itu," kata Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor Hendrik Ferianto kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, agar bisa tetap menggunakan sepatu saat riding di tengah hujan, saat ini sudah banyak dijual mantel pembungkus sepatu. Jadi, sepatu tetap bisa dipakai tanpa takut basah, dan kaki tetap terlindungi.

Harganya pun tak menguras kantong. Pembungkus sepatu itu bisa dibeli dengan harga mulai Rp 30 ribuan, ada juga mantel pembungkus sepatu yang harganya lebih mahal.

Pagi tadi, detikOto mencoba menggunakan pembungkus sepatu itu. Dan benar, setidaknya sepatu tidak basah dan kaki tetap terlindungi kalau terjadi sesuatu.

"Kalau secara fungsi, intinya dia membungkus sepatu supaya tidak basah, tapi dia tidak menghilangkan fungsi dari sepatunya. Itu jauh lebih bagus," kata Hendrik mengomentari peranti pembungkus sepatu tersebut.

"Kenapa harus pakai sepatu? Jangan sampai gara-gara sepatu takut basah, akhirnya kita cedera di kaki," sebutnya.

Hendrik menyebutkan, orang yang naik motor saat hujan dan pakai sandal itu sangat keliru. Karena dia justru mengorbankan sisi safety-nya.

"Pernah ada kejadian, pengendara yang pakai sandal jepit itu otot jarinya putus. Dulu peserta training saya ada yang begitu, tiga otot jarinya putus. Bisa putus karena dia lagi naik motor, ada pengendara lain dari arah sebaliknya, kaki dia terbentur pedal rem dari motor arah sebaliknya itu. Dia nggak terasa, tahu-tahu menggigil, pas lihat ke bawah sudah putus otot jarinya. Kalau pakai sepatu kan tidak akan kejadian seperti itu," cerita Hendrik.

"Kita dalam kecepatan tinggi kadang nggak terasa. Jadi sayang sekali kalau musim hujan, kok ngorbanin pakai sandal. Padahal sekarang sudah ada pembungkus sepatu, dan itu praktis bisa dilipat kecil," lanjutnya.

Begitu juga soal sarung tangan. Hendrik menyarankan meski hujan, sarung tangan tetap dikenakan.

"Terutama juga bicara suhu. Gampangnya, kita naik motor tanpa sarung tangan itu kayak keriput. Itu bisa timbul penyakit juga, masuk angin dan lain-lain. Walaupun basah ya nggak apa-apa, yang penting tangan dilindungi dulu. Jangan mikirin basah, karena kalau basah, tinggal dijemur, kering. Tapi kalau sduah crash, jatuh, tangan bisa luka," kata Hendrik. (rgr/ddn)

Hide Ads