Menurut Engineer PT Tarakusuma Indah, Mugiyono mengatakan, ada bagian di helm seperti busa EPS (Expanded Poly Styrene) yang tidak boleh terkena panas.
"Karena kalau ini dipanaskan (terkena panas) nanti lama-lama akan menyusut, ada penyusutan, jadi lama-lama nyusut, lama-lama longgar waktu kita pakai," ujarnya di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Mugi juga menyarankan, untuk cara pencuciannya, busa di dalam helm dilepas semuanya. "Pakai sikat cuci, pakai air sedikit sama deterjen, kita sikat-sikat aja, untuk hilangkan bakteri-bakteri, atau kotoran yang timbul karena sering kita pakai, nanti dijemur. Asal jangan sampai intinya EPS Shell-nya," lanjut Mugi.
Setelah disikat dan dibersihkan, busa tersebut segera dijemur. Jika cuacanya tidak memungkinkan untuk menjemur, bisa dengan cara yang lain.
"Nanti ngejemurnya gampang, pakai kipas angin, taruh di depan kipas angin bisa, yang penting jangan sampai ini dijemur EPS Shell-nya," pungkas Mugi.
(khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Oknum TNI Lawan Arah Ditegur Karyawan Zaskia Mecca Malah Mukul?
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?