"Apalagi kalau motornya sudah modifan, yakni sedikit dioprek, menggunakan knalpot racing, ganti kraburator dan lain sebagainya, pemasangan oli cooler itu jadi penting," tutur Taufik, punggawa Dwi Sembada Motor, Gondang Timur, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah saat dihubungi detikOto, Selasa (12/1/2016).
Fungsi oil cooler menjaga suhu oli agar tetap terjaga saat temparatur mesin panas. Walhasil, pelumasan di mesin tetap berjalan secara optimal dan komponen-komponen yang bergesekan tetap terlindungi karena viskositas atau kekentalan oli tetap terlindungi atau tidak berubah secara ekstrim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejatinya, antara radiator dan oil cooler memiliki fungsi yang nyaris sama yakni sama-sama sebagai pendingin mesin. Bedanya, pada oil cooler cairan pelumas itu didinginkan dengan cara membuat jalur agar oli terpompa ke oil cooler, daan saat melewati oil cooler itulah oli mengalami pendinginan.
Sedangkan radiator bertugas mendinginkan dinding piston atau blok mesin yang memanas saat proses pembakaran di mesin berlangsung. Mekanismenya, air radiator dipompa ke blok motor dan mengalir lagi ke radiator, sehingga proses pendinginan mesin berlangsung secara terus menerus.
Soal keunggulan, menurut Taufik masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Sebab, pabrikan tentu telah memperhitungkan dengan cermat terhadap perangkat untuk motor buatannya itu.
Mereka juga telah menghitung kapasitas dan kemampuan kedua perangkat itu saat mesin bekerja secara maksimal.
"Tapi kalau kemudian ada oil cooler itu kan untuk menambahkan pendinginan lebih besar lagi, sehingga mesin lebih stabil. Terutama motor oprekan atau modifan," kata dia.
Dengan oil cooler menjadikan motor tetap nyaman dan aman saat digeber untuk turing jarak jauh.
(arf/ddn)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?