"Kawan-kawan, ingat naik motor itu tidak ada stabil. Naik motor itu sama saja dengan orang melintas di seuntai tali," kata instruktur keselamatan kendaraan JDDC, Jusri Pulubuhu, di depan siswa SMAN 2 Jakarta, Rabu (19/3/2015) kemarin.
"Yang benar itu motor hanya bisa seimbang tapi tidak stabil. Dan bisa ke kanan dan ke kiri dia si pengendara bisa mengendalikan keseimbangan kendaraannya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bisa memaksimalkan keseimbangan, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan," ujar Jusri.
"Pertama, perhatikan lintasan, setiap pengendara harus benar-benar memperhatikan lintasan yang dilalui. Melihat sekitar dengan baik, mana saja yang bisa membahayakan di saat berkendara, melihat rambu-rambu lalu lintas" katanya.
Kedua, lanjut Jusri. Pergerakan menjadi perhatian kedua setiap pengendara. Seberapa cepat melaju saat berkendara, pastikan kecepatan sesuai dengan peraturan.
Β
Dan ketiga, setiap pengendara juga harus memperhatikan posisi tubuh.
"Jangan asal naik motor, tangan memegang setir dengan lurus itu tidak benar, melainkan tangan harus ditekuk sedikit agar lebih mudah mengendalikan motor. Posisi tubuh harus ergonomis, posisi kaki juga harus diperhatikan. Misalnya saat mengendarai motor matik, jika ada temen kawan-kawan mengendarainya dengan menaruh di step belakang. Jelas itu salah, karena step belakang itu untuk penumpang," ujarnya.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah