Waspada Aquaplaning, Ini Tips Aman Mengemudi Mobil saat Kondisi Hujan

Waspada Aquaplaning, Ini Tips Aman Mengemudi Mobil saat Kondisi Hujan

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 28 Jan 2024 14:15 WIB
Mobil alami aquaplaning hingga menabrak pembatas jalan di Tol Desari.
Foto: Mobil alami aquaplaning hingga menabrak pembatas jalan di Tol Desari. (Dok. TMC Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Hujan kembali mengguyur sebagian wilayah Indonesia. Bagi Anda yang beraktivitas menggunakan mobil saat kondisi hujan, jangan lupa agar selalu menekankan keselamatan. Salah satu yang harus dihindari adalah gejala aquaplaning yang bisa berakibat fatal.

Dikatakan National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, aquaplaning adalah kondisi di mana ban kendaraan kehilangan traksi atau penapakan pada permukaan jalan saat melewati genangan air hujan di jalanan. Fenomena ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan.

"Saat menghadapi jalanan licin, diperlukan keterampilan khusus untuk menghindari aquaplaning. Kami mengimbau pengemudi kendaraan agar lebih memperhatikan beberapa komponen penting sebelum berkendara dan menerapkan teknik berkendara aman," ungkap Juweni dalam keterangan resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hankook Tire juga berbagi sejumlah tips untuk mengantisipasi aquaplaning selama musim hujan, antara lain:

1. Pastikan tekanan udara di setiap ban sesuai dengan rekomendasi produsen. Tekanan udara yang kurang atau berlebihan bisa mempengaruhi kinerja ban dan meningkatkan risiko aquaplaning.

ADVERTISEMENT

2. Pengendara perlu memeriksa kedalaman tapak pada setiap ban karena tapak yang aus dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kehilangan kendali, terutama saat melintasi jalan basah. Caranya, dengan melihat Tread Wear Indicator (TWI) yang bisa ditemukan di dinding ban. Jika tanda segitiga TWI sudah sentuh tapak ban, maka ban harus segera diganti.

3. Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan yang basah. Makin tinggi kecepatan, makin besar gaya angkat yang terjadi pada ban sehingga semakin mudah ban tergelincir di atas air. Ketika hujan, pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan setidaknya 10 km/jam dari kondisi normal. Perlu diketahui, kecepatan yang lebih rendah bakal memberikan lebih banyak waktu bagi ban untuk mengalami kontak dengan permukaan jalan, meningkatkan traksi, dan mengurangi risiko hilang kendali.

4. Ketika berkendara dalam kondisi hujan, disarankan untuk menghindari jalur air berlebih di jalanan. Hindari melintasi genangan air yang terlalu dalam, serta jalur dengan air yang mengalir deras, karena hal ini dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Sebaiknya, pilih jalur di tengah jalan yang biasanya memiliki kedalaman air yang lebih rendah, sehingga traksi ban dapat tetap optimal.

Namun, apabila pengendara masih mengalami aquaplaning, hal terpenting yang harus dilakukan yaitu tetap tenang agar tidak kehilangan kendali atas kendaraannya. Cobalah menahan setir tetap lurus dan hindari menginjak pedal rem. Ikuti arah tanpa melawan, dan perlahan koreksi traksi. Hindari pengereman mendadak, sebab bisa membuat ban selip dan melintir. Perhatikan faktor seperti tekanan udara ban, keausan, dan kondisi suspensi untuk mencegah aquaplaning yang lebih parah. Jika memungkinkan, arahkan kendaraan ke tepi jalan untuk mengurangi risiko tabrakan.




(lua/riar)

Hide Ads