Fortuner Nekat Terobos Banjir, Ini Risikonya

Fortuner Nekat Terobos Banjir, Ini Risikonya

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 14 Jan 2024 11:12 WIB
Pengendara Fortuner nekat terobos banjir di kawasan Dayeuhkolot Bandung
Viral Fortuner nekat terobos banjir di Bandung. Foto: Tangkapan layar Twitter @Pai_C1
Jakarta -

Viral di media sosial pengendara Toyota Fortuner nekat menerobos banjir di kawasan Dayeuhkolot Bandung. Nekat menerobos banjir bisa berisiko besar, baik bagi pengendara maupun bagi mobilnya. Apa saja risiko itu?

Praktisi keselamatan berkendara Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir dengan air terlalu dalam. Soalnya, risikonya bukan cuma merusak mobil, tapi juga berisiko buat keselamatan pengendaranya.

"(Risiko) water hammer sudah pasti. Yang banyak juga terjadi roda masuk lubang entah got, selokan dan lain-lain," kata Sony kepada detikOto. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Risiko lainnya) mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi," ucap Sony.

Untuk itu, Sony menyarankan agar pengendara membuang kebiasaan nekat main tancap gas terobos banjir. Selain itu, jaga emosi supaya bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan.

ADVERTISEMENT

Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

Lalu kalau terpaksa menerobos banjir, Sony bilang, sebaiknya ketinggian air tidak melebihi setengah ban.

"Lebih baik berhenti dan melihat kondisi genangan di depan untuk titik patokan kemampuan mobil menerabas dengan aman. Lihat roda kendaraan yang ada di depan, ketinggian genangannya maksimal 1/2 ban. Jika aman segera melintas," sebut Sony.

Nah, untuk melewati genangan air juga tidak bisa sembarangan. Untuk mobil manual, lewati genangan air dengan gigi rendah. Sony tidak menyarankan menggunakan setengah koplng dan memainkan rpm tinggi. "Supaya tidak menciptakan efek ombak yang bisa membuat air tersedot ke dalam air intake," katanya lagi.

Jadi mobil jangan asal terobos banjir kalau tidak mau mendapat masalah besar, atau bahkan terlibat kejadian yang bisa membahayakan diri sendiri.




(lua/riar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads