Pemotor Tewas Ditabrak Tetangga, Awas! Road Rage Gampang Terjadi di Jalan

Pemotor Tewas Ditabrak Tetangga, Awas! Road Rage Gampang Terjadi di Jalan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 16 Jun 2023 19:54 WIB
Pemotor ditabrak mobil brutal di Cakung, Jaktim.
Foto: Pemotor ditabrak mobil brutal di Cakung, Jaktim. (Tangkapan layar video/Instagram)
Jakarta -

Seorang pengendara sepeda motor tewas ditabrak mobil di Cakung, Jakarta Timur. Peristiwa ini dipicu cekcok hingga berujung road rage atau kekerasan di jalan raya.

Dilaporkan detikNews, kecelakaan maut ini diawali cekcok antara korban dan pelaku. Korban dituding merusak spion mobil pelaku.

Tak terima spionnya patah, pengemudi mobil kemudian mengejar pelaku. Korban, Moses Bagus Prakoso kemudian ditabrak hingga terseret beberapa meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pakar keselamatan berkendara yang juga instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, aksi road rage semacam ini sering kali terjadi di jalan raya. Bahkan, aksi kekerasan ini bisa terjadi kepada siapa pun pengguna jalan. Untuk itu, pengendara sebaiknya tidak menyulut atau tersulut emosinya saat berkendara.

"Kejadian-kejadian seperti kasus kemarin itu mudah saja terjadi di jalan raya. Mengapa? Karena situasi di jalan raya itu bisa saja memancing seseorang berperilaku impulsif. Perilaku impulsif itu bisa timbul karena stres bawaan sebelum kejadian misalnya stres karena pekerjaan, ataupun stres yang baru berlangsung akibat situasi jalan raya tersebut, misalnya karena kemacetan atau karena perilaku pengguna jalan lain," kata Pakar keselamatan berkendara yang juga instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Menurut Jusri, ketika seseorang mengalami stres berat, dia bisa saja mengalami perubahan perilaku. Bahkan tak segan melakukan tindakan tanpa ada perhitungan.

"Si pemobil ini mungkin merasa terintimidasi, merasa tertekan dan merasa stres, ingin membalas dendam kebetulan dia membawa suatu media berupa mobil. Yang dia tahu hanya ingin membalas, tidak pernah berpikir risiko. Pasca kecelakaan ini dia akan menyesal seumur hidupnya, itu di luar kontrol. Dan itu bisa terjadi kepada siapa pun," beber Jusri.

Untuk itu, Jusri mewanti-wanti pengendara agar tidak mengemudi saat dalam keadaan stres. Sebab, hal itu bisa membuat emosi tidak terkontrol. Pengendara yang tidak terkontrol emosinya bisa melakukan apa saja tanpa memikirkan dampaknya.

"Kalau Anda dalam keadaan stres sebaiknya jangan mengemudi. Stres ini bisa macam-macam, masalah keuangan, masalah keluarga, masalah pekerjaan, apalagi itu berat jangan mengemudi. Karena trigger-trigger yang membuat kita tidak bisa mengontrol diri kita di jalan itu banyak sekali. Jadi sebelum kita mengemudi pastikan secara jasmani dan rohani sudah siap," ujarnya.

Pengendara pun seharusnya tidak terpancing maupun memancing emosi orang lain. Menurut Jusri, supaya kasus ini tidak terulang, pengendara harus paham faktor untuk lolos dari road rage.

"Jangan mancing (emosi). Dan kalau terjadi pancingan (emosi), sabar aja. Jangan diselesaikan dengan pukul-pukulan. Ini negara hukum. Kalau kita pukul-pukulan orangnya punya pistol, habis kita. Kalau sudah tewas kayak gini sekarang apa?" ujar Jusri.




(rgr/lth)

Hide Ads